KABARTERKINI.NEWS– Nasib Naas menimpa Fahmam Tuaharea (35) seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kantor Camat Salahutu, Maluku Tengah dan Daus Tuharea (38), pegawai honorer di pemerintahan kabupaten kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Keduanya harus mengembuskan nafas terakhir akibat kecelakaan Lakalantas di jalan Sisingamagaraja atau tepatnya di Pertigaan Transit Passo, Kecamatan Baguala, Ambon, Rabu (19/06).
Sebagaimana informasi yang dirilis Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau Pulau Lease melalui Kasubbag Humas, Ipda Julkisno Kaisupy menyebutkan kejadian ketabrakan itu melibatkan alat berat.
Dikatakan, keduanya (korban) mengendarai motor Yamaha dengan nomor polisi DE. 2708 LM ditabrak alat berat Cutter ER550F SAKAI yang dikendarai Rifli Latumahinya milik PT. Esserindo Multi Bangun.
“Lakalantas ini terjadi antara kendaraan alat berat jenis road cutter ER550F SAKAI yang dikemudian Rifli Latumahina dengan kendaraan roda dua jenis yamaha vikson,” ungkap Kaisupy.
Kaisupy merunutkan kronologi berdasar informasi yang dilidik dari pengendara kendaraan alat berat atas nama Rifli Latumahinya.
Dijelaskan, kronolohi awalnya, sang sopir mengemudikan alat berat jenis ROAD CUTTER ER550F SAKAI bersama dua orang mekanik yakni Tomi Mayaut (posisi berdiri di sebelah kanan) dan Andre Wailaluru (duduk di tengah). Alat berat itu dari arah Natsepa Desa Suli Kec. Salahutu untuk dibawa ke Kantor PT Esserindo Multi Bangun yang berlokasi di Passo Barito Kec. Baguala Kota Ambon.
Sesampainya di TKP pada saat itu ia melihat jalur jalan di depannya kosong, sementara di jalur kanan (arah passo menuju suli) terdapat dua mobil yang sedang berhenti tepat di Pertigaan Transit karena ada satu mobil yang melints dari arah Transit menuju ke Desa Suli. Sementara ia tidak melihat motor korban yang melaju dari arah mana karena pandangan ke arah kanan terhalang.
“Tiba-tiba Tomi Mayaut (mekanik) berteriak “stop” dan ia menarik handel untuk menghentikan kendaraan. Ia langsung bertanya kepada saksi bahwa “bapak tom kanapa” saksi menjawab “ada tabrak orang”. Ia langsung turun dari kendaraan untuk melihat kondisi korban,” jelasnya.
Saat ia sedang melihat korban tiba-tiba warga sekitar keluar dan ada yang hendak memukulnya, karena takut ia kemudian menyelamatkan diri dengan cara berlari melewati arah pesisir pantai dan sampai di kantor PT Esserindo Multi Bangun.
“Sesampainya di Kantor PT Esserindo Multi Bangun ia melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan PT Esserindo Multi Bangun Thomi Khuana. Kemudian ia diarahkan untuk qmelapor ke Mapolsek Baguala.
Dua orang korban itu, kemudian dilarikan ke rumah sakit Ottokwik dan kendaraannya rusak pun rusak berat.*** Rul