KABARTERKINI.NEWS – Himpunan Nelayan Mandiri Indonesia (HINMI) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), menggelar diskusi sehari kebutuhan nelayan Kabupaten SBT dan rapat istimewa sekaligus pembentukan panitia tamu 5000 nelayan serta deklarasi Himpunan HINMI di Kabupaten SBT.
Kegiatan diskusi tersebut digelar di kedai Kopi Aqiila Jalan Protokol Kota Bula, Kamis, (05/09/2019). Kegiatan tersebut dengan menghadirkan narasumber diantaranya Sekertaris Komisi C DPRD Kabupaten SBT Ahmad Voth, Pembina HINMI Kabupaten SBT Martho Zaini Warat, Kepala Bidang Tangkap Perikanan Kabupaten SBT La Mance yang di pandu langsung oleh Moderator Hanafi Rumbouw.
Peserta dalam kegiatan tersebut berasal dari nelayan yang ada di Kota Bula dan dari Desa Sesar. Hadir juga dari perwakilan OKP/OKPI dan LSM serta Undangan lainnya.
Ketua HINMI Kabupaten SBT Hasan Keliata dalam sambutannya pada kegiatan tersebut menyampaikan, Kegiatan yang di gelar merupakan langkah awal untuk nelayan di Kabupaten SBT menuju nelayan yang professional dan memahami tentang hak dan tanggung jawab sebagai nelayan.
“Perlu saya katakana banhwa HIMNI Kabupaten SBT telah melaksanakan kegiatan nelayan ini kemarin di bulan Januari 2019 selain itu juga menggelar apel akbar 1000 nelayan kemarin di Kecamatan Pulau Gorom yang bertempat di Desa Dulak dari kegiatan-kegiatan tersebut sehingga sampai hari ini juga kita masih terus kembangkan,” terang Keliata.
Diharapkanya, kegiatan yang digelar HINMI Kabupaten SBT juga menjadi ajang silaturahmi serta melahirkan gagasan serta upaya strategis kolektif untuk melindungi dan mensejahterakan nelayan yang ada di Kabupaten SBT.
“Semoga dengan kegiatan ini juga sebagai kampanye keberadaan HINMI di Kabupaten SBT untuk dapat di kenal luas oleh masyarakat nelayan di seluruh kecamatan dan desa nantinya. Dan kami akan berupaya untuk mensosialisasikan HINMI di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten SBT,” tutur Keliata.
Sementara, Sekertaris HIMNI Kabupaten SBT Hanafi Rumbouw di sela-sela kegiatan tersebut menyampaikan, Tujuan di gelarnya kegiatan ini, antara lain yakni menghimpun pemikiran lintas profesi yang harus dilakukan Pemda untuk melindungi dan mensejahterakan masyarakat nelayan yang ada di seluruh Kabupaten SBT.
Terlebih lagi kegiatan itu menurut Rumbouw, mekitan tersebut guna menjembatani peserta untuk berdialog langsung dengan dinas teknis dan lembaga terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikana, dan Bupati serta para Anggota Legislatif.
“Kegiatan ini menjadi momentum untuk nelayan dan pemerintah untuk berdialog secara langsung, mulai dari nelayan kecil, pelaku usaha kelautan dan perikanan, pertambak, pembudidaya ikan dan peserta lainya,” ucap Rumbouw.
Dalam sambutan Bupati yang dibaca Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Ekonomi Pembangunan itu, Keliobas menjelaskan, pemerintah sangat berterimakasih atas upaya mandiri yang dilakukan masyarakat dalam usaha melakukan penguatan kemandirian melalui lembaga sosial. “Seperti yang dilakukan HINMI ini” ucap Keliobas.
Keliobas menjelaskan, kehadiran HINMI dapat menjadi mitra kerja bagi pemerintah, dalam menjalankan kebijakan-kebijakan dan strategi pembangunan dari sektor kelautan. Khususnya sebagai upaya pengembangan kesejahteraan masyarakat SBT.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi kehidupan nelayan di daerah SBT dan secara umum masih belum dapat memenuhi kualitas hidup yang mapan dan sejahtera” akui Keliobas.
Keliobas menuturkan, pemerintah tidak akan berhenti mencari format strategi dan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat negeri ini. “Sudah banyak cara dilakukan. Namun, secara signifikan belum mampu meningkatkan taraf hidup para nelayan” ungkap Keliobas.**(Im/Sof)