KABARTERKINI.NEWS- Jajaran Latupati Tala, Eti, Sapalewa bertandang menemui Bupati kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) untuk membincangkan persoalan konflik sosial yang terjadi antar negeri Lattu dan Hualoy kecamatan Amalatu.
Informasi yang diterima media ini, Minggu, (26/05) menyebutkan, para tokoh adat Saka Mese Nusa itu diterima langsung oleh Forum Komunikasi Perangkat Daerah (Forkopimda) yang dipimpin Bupati SBB, Moh. Yasin Payapo tepat hari Sabtu (25/05/2019).
Memusatkan pertemuan di Aula Pandopo Bupati Kota Piru, para Latupati memberikan pernyataan sikap tegas serta dukungan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menyelesaikan persoalan yang berlangsung sejak awal 2019 tersebut.
Turut hadir mendengarkan pernyataan sikap diantaranya, Kapolres SBB AKBP Agus Setiawan, Sekda SBB Mansur Tuharea, Kejari Piru Syamsudin, dan Pasiter Teritorial Kodim 1502/Masohi, Kapten A. Prabowo.
Selain para Latupati yang hadir berjumlah 29 orang, turut hadir jajaran BPD (pemerintah desa) sebanyak 90 desa dan camat se’Kabupaten SBB.
Langkah diambil para tikoh dari masing masing desa ini menekan langkah kontitusional pemkab SBB dalam melakukan upaya perdamain .
Berikut pernyataan sikap yang dibacakan sebagai berikut :
- Bahwa kami Latupati Kabupaten BB akan melakukan mediasi perdamaian atas konflik sosial antara Negeri Latu dan Negeri Hualoy dalam konteks orang basudara laeng sayang laeng sebagai ciri hudup masyarakat Alifuru Seram.
- Kami para Latupati akan membentuk tim khusus mengatasnamakan Latupati Kabupaten SBB untuk bersama-sama dengan pemerintah daerah menyelesaikan seluruh konflik sosial pada negeri dan kampung yang bertikai, melalui sebua ikrar perdamaian di Bumi Saka Mese Nusa (Moto Kabupaten SBB).
- Bahwa terdapat konflik sosial antara Negeri Latu dan Negeri Hualoy, kami para Latupati menyatakan sikap mengutuk tindakan / profokator yang mengakibatkan kedua negeri adat bertikai, dan kami akan bertindak untuk memberikan solusi perdamain kepada kedua negeri.
Untuk diketahui, pertnyataan sikap para Latupaty ditandatangi lengkap oleh 92 raja negeri yang tersebar di SBB. ***Srl