Tegas di Rakernas HIPMI 2023, BPD Maluku Dorong Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia

Indonesia Indah Kabar Nasional News

KABARTERKINI.NEWS,– Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku, M. Azis Tunny, mendorong agar pemerintah pusat juga memperhatikan Maluku dalam mewujudkan Indonesia Sentris.

Pasca dihapusnya Program Strategis Nasional (PSN) Ambon New Port (ANP) dan Pelabuhan Perikanan Terintegrasi di Pulau Ambon, BPD HIPMI Maluku merekomendasikan agar pemerintah membangun pelabuhan bertaraf internasional di Pulau Buru yang merupakan wilayah pelayaran internasional ALKI III guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Usulan ini juga pernah kami sampaikan saat Forum Infrastruktur Maluku-Papua yang diadakan oleh Bappenas tahun ini pasca PSN Ambon New Port dihapus,” kata Azis Tunny saat mewakili 13 Ketua Umum BPD menyampaikan pokok-pokok pikiran HIPMI se-Indonesia Timur (Intim) dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVIII HIPMI di ICE-BSD Serpong, Kamis malam (31/8).

“Wilayah miskin dengan ruang fiskal yang sempit akan sulit untuk tumbuh dan berkembang apalagi maju. Harus ada trigger pembangunan untuk menggenjot laju pertumbuhan kawasan,” sebutnya.

Disebutkannya, beberapa program strategis nasional yang terealisasi di Indonesia timur yakni Mandalika di NTB, Labuan Bajo di NTT, Hub Penerbangan dan Pelayaran kawasan Timur ada di Makassar (Sulawesi Selatan), sentral Perikanan Terpadu ada di Bitung (Sulawesi Utara), IWIP atau Weda Bay di Maluku Utara, IMIP di Morowali (Sulawesi Tengah), dan Kawasan Industri baru ada di Papua.

“Untuk mewujudkan Indonesia Sentris dan memberi rasa keadilan, maka Maluku harus dibangun pelabuhan bertaraf internasionaldi di jalur ALKI III,” pintanya.

Menurut Azis, membangun Indonesia timur sama dengan membangun masa depan Indonesia.

Hal ini dikarenakan sumber daya alam di bagian barat sudah terkuras habis, sementara potensi sumberdaya alam di Indonesia bagian timur masih sangat melimpah.

Potensi mineral nikel misalnya, banyak terdapat di wilayah Sulawesi, Maluku Utara, dan Maluku. Potensi emas selain di Papua, juga ada di Sulawesi dan Maluku.

Sementara potensi perikanan tangkap, Maluku sendiri menyumbangkan 35 persen pendapatan negara di sektor perikanan. Secara keseluruhan wilayah timur, potensi perikanan yang dimiliki sebanyak 80 persen potensi perikanan nasional.

Di Maluku sendiri, dia mencontohkan, gas abadi Blok Masela memiliki potensi cadangan gas yang jauh lebih besar dari cadangan gas di daerah lain di Indonesia.

Data Dewan Energi Nasional (DEN) menyebutkan, Indonesia memiliki cadangan gas terbukti mencapai 43,6 triliun kaki kubik (CTF) yang dapat menopang kebutuhan domestik selama 20 tahun kedepan.

Sementara Lapangan Abadi Blok Masela di Maluku, memiliki cadangan terbukti yang mencapai 18,5 triliun kaki kubik, dan 225 juta barel kondensat. Dengan potensi sebesar itu, maka cadangan gas Blok Masela mencapai 42 persen dari potensi cadangan nasional.

“Ini belum termasuk temuan sumber gas baru di Blok Seram Non Bula,” katanya

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa cadangan gas di Blok Seram Non Bila ini dapat mengalirkan gas sebesar 15,02 juta kaki kubik per harinya.

Ironisnya, lanjut Azis, dengan kekayaan sumberdaya alam yang melimpah itu, masyarakat di daerah timur Indonesia justru masih miskin dan tertinggal, dimulai dari Papua, Papua Barat, NTT, kemudian Maluku menduduki peringkat empat termiskin di Indonesia.

“Untuk itu kami rekomendasikan kepada HIPMI untuk turut mendorong terciptanya Inpres Percepatan Pembangunan di Kawasan Timur Indonesia. Tujuannya agar dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah,” sebutnya.

Selain menyampaikan lima poin rekomendasi BPD HIPMI Maluku, Azis juga menyampaikan aspirasi dan rekomendasi dari BPD provinsi timur lainnya yang dia wakili dalam forum itu.

Dalam Rakernas XVIII HIPMI, Maluku mengusulkan lima poin rekomendasi yakni;

  1.  Merekomendasikan terciptanya Inpres percepatan pembangunan kawasan Indonesia Timur.
  2.  Merekomendasikan perwujudan poros maritim dunia di kawasan ALKI III di Pulau Buru.
  3. Mendorong pelaku usaha daerah dalam tata kelola Blok Gas Abadi Marsela.
  4.  Mendorong kolaborasi BUMN dengan BPD HIPMI se-Indonesia.
  5. Mendorong terciptanya SDM pelaku usaha daerah yang kompeten dalam menjawab tantangan global.

Rakernas XVIII HIPMI yang berlangsung di ICE-BSD Serpong, Banten, dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, Kapolri, dan seluruh utusan BPD HIPMI se-Indonesia. Maluku sendiri mengirim 32 utusannya. *** AT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *