Pengaruh Covid-19, Gula Pasir Diserbu, Disperindag Kota Ambon Siapkan 100 Ton Stock Baru

Kabar Daerah Kabar Nasional News

KABARTERKINI.NEWS – Mendengar isu bedernya Virus mematikan yakni virus  corona (Covid-19) menggegerkan masyarakat, sehingga kebutuhan pokok di sejumlah swalayan di Kota Ambon diserbu masyarakat. Terutama gula pasir yang dikabarkan mengalami kekurangan stok.

Hal ini dikatakan Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Piter Leuwol Media di Balai Kota Ambon, Rabu (18/03).

Dirinya mengatakan, dari hasil pantau pihaknya mengenai ketersediaan pasokan gula di sejumlah swalayan dan pasar, mengalami kekosongan. terbukti juga dari keluhan masyarakat yang melaporkan ke pihaknya bahwa stok gula sudah habis.

Untuk mengantisipasinya, beberapa hari kedepan, Lanjut Leuwol, ada sekitar 100 ton  stok gula yang dikabarkan akan masuk Kota Ambon, stok gula tersebut dari 51.

Dengan adanya pemasukan ini, artinya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Sekarang yang tersedia ada di Central produksi gula di udang distreibusi, namun stoknya jugua dikabarkan tidak mencukupi.

“Untuk sekarang ini masih diatur agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, pada umumnya masyarakat Maluku dan pada umumnya masyrakat Kota Ambon,” terangnya.

Disampaikannya, stok gula yang ada di distributor posisinya yang memang dia tidak terlalu banyak, dan masih diatur untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat

Sedangkan, jika dilihat dari harga kebutuhan gula, mengalami pelonjakan untuk harga perkilo di sejumlah Pasar yang ada di Kota Ambon yaitu sekitar Rp. 17.000 per kilo. Namun untuk harga gukla di swalayan masih normal yakni Rp 12.500 per kilo.

“Harganya normal kalo di Hypermart dan swalayan lainnya, seperti ACC, MCM dan lainnya. namun kalau harga pasar, pasti ada kelonajakan. Inikan juga permainan dagang, dengan situasi saat ini, para pedagang lebih banyak bermain harga untuk meraih keuntungan yang fantastik,” ucapnya,

Pihaknya berharap mudah-mudahan pasokan gula dengan kapasitas stok 100 ton, cemat masuk dan bisa memenuhi kebuthan masyrakat Kota Ambon, sesuai harga yang bias dijangkau oleh masyarakat atau konsumen.

“Ini merupakan hukum pasar, jika permintaan semakin tinggi, suplynya sedikit,” utupnya. *** RISKA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *