Pasar murah Pemprov Maluku Tetap Jalan

Kabar Daerah News

KABARTERKINI.NEWS – Pasar murah merupakan program rutin Pemerintah Daerah (Pemda) pada setiap hari-hari besar keagamaan seperti Natal dan Idhul Fitri.

Tahun ini, Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku tetap melaksanakan pasar murah ditengah wabah pandemi Virus Corona (Covid-19) yang menjadi perhatian pemerintah maupun dunia.

“Jadi Pemerintah Provinsi Maluku mempunyai program tahunan, setiap hari besar keagamaan baik idul fitri maupun natal itu ada pasar murah yang stay maupun mobile. Untuk tahun ini dalam kondisi covid, kita tetap laksanakan pasar murah. Setelah kami melaporkan ke pak Sekda dan juga Gubernur bahwa pasar murah tetap kita laksanakan tetapi kita rubah polanya, seluruhnya kita mobile, ” Terang Kadis Indag Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano kepada KABARTERKINI. NEWS, Rabu (20/05).

Sebelum melaksanakan Pasar Murah, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala-Kepala Desa di 17 yang ada di Kecamatan Leihitu dan Salahutu Maluku Tengah untuk pelaksanaan pasar murah mobile.

“Desa muslim itu ada 17 dan kita sudah kordinasikan, kemudian di dalam kota ada 16 titik yang kita kordinasikan dengan baik RT maupun Lurah dan ada yang Desa seperti Laha, Waiheru dan lainya kita kordinasikan,” Cetusnya.

Pihaknya mulai laksanakan pasar murah pada 14 Mei kemarin, dengan tua tim penggerak untuk efektif dan mempercepat. Satu tim melayani di Kota Ambon dan dan satunya lagi di Maluku Tengah.

“Untuk Kota Ambon mulai dari Laha sampai pohon mangga, ada 16 lokasi yang kita datangi. Sedangkan untuk Maluku Tengah ada di 17 daerah tadi, ” Katanya.

Pattiselano menyampaikan, untuk tidak menimbulkan desak-desakan pada pasar murah, pihaknya telah membuat bahan pokok (bapok) dalam bentuk paket agar lebih mudah.

“Jadi dulu kita datang dengan mobil, siapa mau beli telur silahkan, siapa mau beli apa terserah, tetapi sekarang kita buat dalam paket dan dalam paket ini subsidinya jauh lebih besar. Kalau dulu misalnya gula kita subsidi cuman 2000 atau 1000 atau terigu minyak goreng dsb sekarang subsidinya cukup besar, terutama telur, telur itu subsidinya cukup besar., ” Bebernya.

Paket yang dibuat dalam pasar murah tersebut terdiri dari 1 rak telur, gula 2 kilo gram, terigu 2kilo gram, minyak goreng 2 liter. Harga yang dijual ke masyarakat yakni Rp. 50.000.

“Jadi itu kita lakukan ke 33 titik, satu titik itu berkisar antara, ada yang 150 ada yang 200, sampai dengan 250 paket. Kalau desanya besar, biasanya yang beli lebih banyak jadi bisa sampai 250 paket, ” Kata Elvis.

Pihaknya menyediakan 6000 paket bapok dalam pasar murah tersebut.

“Kita sisir mulai dari daerah Kota Ambon yang letaknya jauh dari arah kota sampai masuk ke dalam kota. Karena teman-teman itu harus bergerak selama 4 hari dari titik ke titik tapi hasilnya kami rasa lebih maksimal tidak kerumunan dan masyarakat juga sadar tentang bahayanya Covid-19. Kita kasih pemahaman, antri lalu kita tinggal panggil satu per satu maju, kasih 50.000, kita sudah minta untuk uang pas karena teman dan distributor juga ada waspada sebetulnya, berharapan begitu kemudian terima uang jadi kita buat ambil barang dan langsung keluar kemudian satu masuk lagi. ada yang buat di balai desa diatur kursi 6 jaga jarak masuk 6 orang maju ambil setelah itu keluar baru 6 lagi masuk, ” Jelasnya.

Pattiselano sempat khawatir jangan sampai terjadi gejolak berebutan, ternyata berbeda presepsi karena masyarakat tertib pada pengantrian. Pasar murah secara mobile yang selama ini pihaknya pikir berat kalau melaksanakannya, tapi ternyata dengan dukungan distributor bisa dilakukan.

“Dari tanggal 14, 15, 16, 18, empat hari kita laksanakan, jadi satu tim itu satu hari dia bisa dapat sekitar 4 desa datangi 4 titik, baik tim luar kota maupun tim dalam kota. Dalam kota satu hari 4 titik pas 16 titik, kalau luar kota itu ada satu hari yang harus 5 titik karena dia 17. Agar mempermudah, kita cuman pakai 2 distributor satu untuk telur lalu satu untuk minyak goreng gula dan terigu itu satu distributor sedangkan telur itu satu distributor, ” Terangnya.

“Distributor mendukung sekali, membantu bagus, kita jalan lancar sampai selesai. Tidak ada kendala apa-apa,” tutup Pattiselano. *** RISKA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *