KABARTERKINI.NEWS- Seantoro Nelayan di kabupaten Kepulauan Aru mengeluh terkait tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar putih dibandingkan dengan harga solar biasa.
Beberapa Nelayan kepada media ini merasa Aneh dengan pihak Pertamina dan SPBU yang ada Dobo karena masuknya pasokan solar Putih dengan harga yang signifikan berbeda jauh dengan solar biasa karena awalnya solar biasa itu dijual ke masyarakat dengan harga Rp.5150 (lima ribu seratus lima puluh rupiah) Namun dengan adanya solar Putih dijual dengan harga Rp.10400( sepuluh ribu empat ratus rupiah).
Ini membuat para Nelayan di Aru mengeluh karena harga ikan tidak sebanding dengan harga BBM. Ini sudah tentu pihak Pertamina bisa saja membunuh masyarakat Atau dengan harga solar Putih yang harganya sangat signifikan.
Seperti diketahui, hidup dan Matinya Rakyat Aru itu dari hasil Laut. Dipastikan kemelaratan masyarakat Aru terkhusus para nelayan akan lebih nampak. Tingginya harga BBM jenis solar putih yang tak sebnading dengan harga ikan memaksa nelatyan harus berhenti melaut.
“Nelayan tidak bisa melaut untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” akui Warga.
Dari berbagai lketerangan yang dikuak oleh tim media ini di Dobo, kuat dugaan ada permainan dari pihak Pertamina dan SPBU untuk mencari keuntungan semata.
Umumnya masyarakat terkhusus Nelayan sangat berharap kepada pemerintah daerah dan DPRD agar bisa melihat hal tersebut demi kelangsungan ekonomi masyarakat nelayan Aru.*** Janes