KABARTERKINI,NEWS – Akibat salah menggunakan media sosial dengan baik,salah satu tokoh masyarakat kabupaten SBB telah melecehkan Nahdatul Ulama lewat komentarnya pada status FB atas nama RAHMAN MUNA yang diposting pada tiga jam lalu.
Dari arena Muktamar PKB dan Munas Alim Ulama yang di hadiri 1000 lebih kyai se indonesia sempat di Nusa Dua Bali ternoda oleh ulah akun FB atas nama Akipmakatita Akip yang kurang beretika dan sudah melecehkan NU.
Pelecehan NU itu, datang dari salah satu tokoh muda SBB lewat akun FB bernama Akipmakatita Akip pada komentarnya dikolom status FB atas nama Rahman Muna di media sosial ( FB ).
Dalam komentarnya, akun FB atas nama Akipmakatita Akip menyebutkan bahwa kegiatan Muktamar NU di tempat maksiat, dan lewat komentanya pula dirinya menyatakan NU SBB bisa hancur karena kegiatan di lakukan di tempat maksiat, namun komentarnya Akipmakatita Akip tidak sesuai dengan statusnya Rahman Muna yang dikomentari olehnya itu.
” Padahal postingan FB atas nama akun Rahman Muna hanya bercaption ” Pantai Westin “. dan tidak ada caption yang bertuliskan NU ” Ungkap Komandan Banser SBB Irfan Patty .S.Hi
Dari komentar yang tidak etis dari saudara Akipmakatita Akip ,sehingga Komandan Banser SBB memberikan somasi tegas lewat telpon selulurnya kepada saudara Akipmakatita Akip untuk segera meminta maaf di medsos dan media pers dalam waktu tidak lebih dari 24 jam
” Harus meminta maaf, dalam waktu tidak lebih dari 24 jam dari sekarang” Tegas Patty
Lanjut Patty, dirinya harus meminta maaf kepada Organisasi NU SBB dan Pusat, terhadap pernyataanya di medsos yang sudah dihapus karena sudah terlanjur di baca banyak orang agar tidak menjadi fitnah.
” Harus bertanggung jawab,bukan menghapus komentarnya yang sudah lecehkan NU, dan agar tidak menjadi fitnah atas tuduhannya lewat komentar dimedan sosial ( FB ) itu.” Tegas Patty
Patty menegaskan, lewat rilisnya dari arena Muhtamar PKB di Hotel Westen Nusa Dua Bali sekali lagi saya tegaskan kegiatan di Nusa Dua Bali itu adalah kegiatan Muktamar PKB bukan NU ***FIT