KABARTERKINI.NEWS– PUSAT kesehatan masyarakat (Puskesmas) Kayeli, Kecamatan Teluk Kayeli kabupaten Buru berhasil menjalankan inovasi baru “KASTAU KATONG” sejak Mei 2019 lalu hingga sekarang. Program yang menggunakan dialeg orang Maluku terkhusus dialeg masyarakat Kayeli tersebut bermakna, “panggil kita.”
Inovasi oleh jajaran pusat kesehatan masyarakat Kayeli tersebut bermula saat kepala Puskesmas dijabat oleh Budi Wendra,SKM.
Jebolan kampus Universitas Indonesia Timur Makassar itu kemudian mewacanakan inovasi “Kastau Katong” guna memberikan kemudahan kepada warga yang ingin memanfaatkan sarana kesehatan di daerah Kayeli.
“Apalagi kita tahu sendiri Kayeli ini kan teluk. Kemudian, wilayahnya di bagian perbatasan kabupaten Buru,” ungkap Wendra kepada media ini, Jumat (19/07).
Melalui call center 0823 9835 4445, Puskesmas Kayeli memberikan layanan antar dan jemput gratis selama 24 jam kepada pasien yang membutuhkan pelayanan lebih lanjut di Puskesmas.
“Ketika pasien membutuhkan layanan, tinggal menghubungi nomor telepon yang akan disebarluaskan kepada masyarakat. Sebelumnya kita telah melakukan sosialisasi dari rumah ke rumah,” ujar Wendra.
Melalui layanan “Kastau Katong,” pasien segera dijemput driver. Pasien yang menggunakan layanan Panggil Kastau Katong juga akan didampingi oleh tenaga medis selama perjalanan menuju puskesmas.
Inovasi ini merupakan wujud nyata menyukseskan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga sekaligus sebagai respon atas permasalahan kesehatan masyarakat.
“Tentu ini yang diinginkan semua pihak. Tapi lagi-lagi, kami bekerja sesuai kemampuan kami,” akui Wendra.
Kepala Puskesmas ini pun mengakui, inovasi “Kastau Katong” sejauh ini berjalan lancar dan sangat diapresiasi masyarakat Kayeli. Maksudnya kata Wendra, animo masyarakat dalam menyambut inovasi “Kastau Katong” sangat tinggi.
“Yang bertanggung jawab untuk menjalankan inovasi ini yakni ibu NURJANAH MUSTIKAWATI dan ibu RISMA WAEL,” rinci Wendra.
Wendra mempertegas, Salah satu tujuan dari program ini untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan diseluruh lapisan masyarakat yang ada di wilayah kerja puskesmas Kayeli.
Persoalan akses mendapatkan pelayanan kesehatan, menurutnya, seringkali masih menjadi kendala khususnya di wilayah-wilayah kerja puskesmas dengan kondisi geografis yang sulit.
Puskesmas Kayeli termasuk yang memiliki kondisi geografis dengan akses jalan di beberapa desa yang masih terbilang sulit.
Sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi puskesmas untuk bisa menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan yang timbul di masyarakat.
“Basudara Kastau …Katong Pi Ambe,” pungkasnya.*** RUL