Bercelana Pendek, Camat Seram Barat Buat Onar di Arena Pleno KPU SBB

Kabar Daerah News

KABARTERKINI,NEWS – Rony Salenussa Camat Seram Bagian Barat membuat onar di lokasi Pelono pemungutan suara. Salenusa diduga mengkonsumsi minum keras (Miras) sehingga tingkahnya diluar kendali. Ia menunjukkan sifat tak terpujinya sebagai seorang pejabat publik diwilayah yang tengah dipimpinnya.

Mestinya, seorang pejabat publik harus menunjukkan sifat terpuji sebagai panutan layaknya seorang pemimpin yang baik agar dapat menuntut masyarakat ke hal-hal yang baik pula yang tidak merugikan.

Camat kecamata n Seram Barat, Rony Salenussa membuat onar hingga mengundang kericuhan di Lokasi Rekapitulasi dan Perhitungan Suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dan Pemilihan Legislatif oleh KPU SBB yang sementara berlangsung di Gedung Hatu Telu, Desa Piru.

Bercelana pendek camat Seram Barat Rony Salenussa bertandang ke arena Pleno dalam keadaan mabuk pukul 03:00 WIT dini hari, Minggu (12/05).

Hal ini terlihat dalam postingan salah satu saksi dari Paratai PKPI pada pleno tingkat kabupaten di akun facebooknya “Joungen Asterpiru” yang mengunggah video yang berdurasi 1 -2 menit terlihat jelas bahwa oknum camat tersebut lagi di aman oleh pihak keamanan di arena pleno Karena dipengaruhi minuman keras (miras).

Bukan hanya itu saja camat Rony Salenussa diduga sempat keluarkan lontarkan kata – kata kotor di lokasi Pleno di Gedung Hatutelu

“Pak Salenussa ini sering mabuk,dan sering keluarkan Kalimat bahwa dirinya orang percayanya Pak Bupati SBB,” tambah warga yang enggan namanya dipublis.

Dan tidak tahu apa akar dari pemasalahannya sehingga Camat Seram Barat Rony Salenussa melakukan ricuh di lokasi Pleno KPU dalam keadaaan mabuk yang dipengaruhi oleh minum keras, akuinya.

Dikatakan, tindakan Camat Seram Barat sudah membuat malu atasannya sendiri yakni Bupati SBB Moh Yasin Payapo dan Wakil Bupati, Timotius Akerina.

Dan olehnya itu dimintakan kepada Bupati Drs Moh Yasin Payapo untuk segera menindaklanjuti Camat Seram Barat yang juga pejabat publik dan diberhentikan atau dicopot dari jabatannya karena tidak layak menjadi publik figur yang hanya membuat malu atasannya saja*** DOD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *