KABARTERKINI.NEWS– Kalau dulu ada pemahaman bahwa peran istri dalam mengukir kesuksesan suami tidaklah esensial, sekarang pelan-pelan pandangan itu mulai luntur. Istri dalam pandangan masa kini justru dianggap sebagai pondasi kuat yang mendukung keberhasilan suami dalam meraih seluruh mimpi. Istri tidak lagi hanya dilihat sebagai faktor pelengkap saja melainkan menjadi faktor penentu kesuksesan suami di masa depan.
Hal ini jelas nyata di keluraga besar Ir. Victor Loupatty. Berkarir sebagai seorang pengusaha lebih dari 20 tahun, Victor Loupatty diberkahi tuhan dengan berkat (rejeki) yang baik hingga sekarang ini.
Nama Loupatty kian melangit setelah dipersunting salah satu partai politik untuk mencalonkan dirinya sebagai Anggota DPR-RI dapil Provinsi Maluku pada kontestasi Pemilu 17 April 2019.
Namun tidak banyak yang tahu siapa perempuan hebat yang mendorong serta menjadi penyemangat terhadap Ir. Victor Laoupatty selama ini.
Dialah Ibu Rintje Silanno. Rintje atau yang akarab disapa Ma In berdarah asli Noloth, Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Ma In ditemui tim media ini, Sabtu (13/04) saat melaksanakan kunjungan ke Ambon bersama rombongan yayasan sosial binaanya mengaku dirinya asli Saparua berdarah Silano atau Selan atau pula yang bisa dikenal masyarakt Maluku dengan sebutan Selanno.
Ma In mengaku, seorang Victor Louppaty merupakan pria bertanggung jawab dan benar-benar takut akan Tuhan.
“Bapak itu luar biasa. Beliau pria bertanggung jawab dan punya dedikasi yang sangat tinggi. Saya pribadi tidak mampu mengukur betapa tingginya dedikasi bapak ke keluarga dan Tuhan,” akui ibu empat anak tersebut.
Dikatakan, sosok seorang Loupatty diberkati atas dorongan sifat dan sikap hidup yang enggan untuk dirinya sendiri. Artinya Loupatty menghidupi orang-orang yang termarjinalkan (bukan politik) namun karena alasan ekonomi.
“Saya sendiri seorang penginjil atau kalau umat muslim sebut ustazah. Dari sikap hidup bapak, kami sekeluarga tersentuh. Kami belajar, bahwasasnya hidup hanya atas kuasa-NYA saja dan hidup bukan untuk diri sendri, Maka kami terus berbuat kepada mereka (kaum duafa, orang tidak mampu) melalui berkat yang Tuhan kasi ke Bapa,” ungkapnya.
Ma In mengaku, bulan April ini adalah bulan dimana 30 tahun genap usia pernikahan. Kini keduanya diberkati 4 orang anak, 2 menatu dan 3 cucu dari anak pertama dan kedua.
“Puluh tahun hingga saat ini, saya melihat bapak seorang yang bertanggung jawab juga orangnya pekerja keras serta penyanyang,” tegasnya lagi.
Bapak selain menunjang pelayanan dirinya (Ma In) sebagai seorang pelayan Tuhan, Anak-Anak disekolahkan hingga ke luar negeri.
“Pelayanan saya bukan saja untuk umat kristen, tetapi untuk semua agama,” ungkap dia.
Dikatakan, pelayanan yang ditekuni sebagai bentuk terimaksih atas berkat yang Tuhan beri. Kelaurga Loupatty – silanno mendirikan panti untuk orang-orang yang benar-benar kesulitan ekonomi. Tidak memandang agama, dan suku, keluraga Loupatty-Selanno sudah banyak membagi sukacita kepada yang kurang beruntung.
“Dari situlah kami punya banyak saudara dari berbagai agama. Satu hal yang saya pandang, Bapak tidak berfikir tentang agama sebagai identitas,” tutur Ma In.
Di Manado, setelah hijrah dari Maluku usai konflik horisontal yang memilukan itu, kata Ma In, keluarga membuat panti penitipan anak khusus kepada anak yang orang tuanya tidak mampu biayai pendidikan. Anak asuh yang disekolahkan tersebut berasal dari berbagai daerah. Dari Kalimatan, NTT, Maluku dan lain-lain.
“Berkat yang Tuhan beri, kami gencar melakukan agenda sosial lainnya. Kami berbagai rasa bersama yg kurang beruntung,” ungkapnya
Ketika ditanyai perihal pandangan sederhana terhadap Victor A Loupatty, dikatakan, “pandangan sederhana saya, melihat dia tidak ambisi. Saya mengajak dia untuk terus berdoa dan bersyukur. Dia bukan orang partai dan bukan pekerja politik,sesungguhnya. Dia pekerja keras, memberi makan banyak orang, memberi pekerjaan banyak orang juga melalui perusahannya.”
“Kepada saya, bapak bilang (katakan) jikalau undangan NasDem ini adalah jalan Tuhan untuk sebuah pelayanan yang lebih besar lagi, maka dengan senang hati bapak akan terima. Bagi bapak, perjuangan ini hanya untuk melayani dan menjadi berkat untuk banyak orang,” akuinya.
Menutup penuturannya perihal latar belakang Bapak, singkat kata, Ma In menyatakan, “Kami sekeluarga mendukung seraya berserah kepada Tuhan dan membantu bapak dalam doa,” tutupnya**** Rul