KABARTERKINI.NEWS– Kerja sama Leiden University kampus tertua dan ternama di Belanda dengan Universitas Pattimura (Unpatti) khusunya Fakultas Hukum terfokus pada program Memperkuat Pendidikan Hukum di Indonesia Timur alias Stréngthening Legal Education in Eastern Indonesia (SLEEI) .
Dalam kontrak kerjasama antar kedua lembaga pendidikan itu berlangsung selama tiga tahun untuk tiga buah program.
Program tersebut diantaranya, bersama-sama dengan para ahli dan pelatih mendesain sebuah tailor made training serta sebuah rencana pengembangan kurikulum yang mancakup 5 focal point dari program SLEEI yang dapat diselenggarakan pada universitas masing-masing.
Selanjutnya, pembiayaan bagi dosen yang tulisannya diterima untuk dipresentasikan di Seminar Internasional di Indonesia. Lomba Debat bagi Mahasiswa Fakultas Hukum baik berbahasa Inggris maupun berbahasa Indonesia di Kampus Utama maupun di Kampus Program Studi Di Luar Kampus Utama Tiakur, MBD dan Dobo, Kepualauan Aru.
Hal ini disampaikan Dekan Fakultas Hukum Unpatti Dr. R.J. Akyuwen, SH.MH, Selasa (17/03) saat diwawancarai di ruang kerjanya.
“Beasiswa itu ada baik untuk mahasiswa maupun dosen. Tinggal bagemana mereka menjemputnya dengan karya yang berkualitas,” ungkap Akyuwen.
Dirinya menyatakan, dalam program SLEEI, Fakultas Hukum sebagai again dari mitra kerja telah banyak melakukan kegiatan.
“Hasil dari setiap program tersebut nantinya akan dijadikan direkomendasi untuk menata ulang kurikulum di fakultas Hukum ini sendiri. Selain itu, program ini juga dapat melirik mahasiswa berprestasi untuk diberikan beasiswa. Tidak sampai disitu, para dosen dapat mengambil bagian jika karya ilmiahnya diterima dan mendapat kesempatan untuk diikutkan dalam seminar Internasional dan jurnal internasional,” pungkasnya.
Sementara itu, Dr. Revency Vania Rugebregt, Ketua Program SLEEI FH Universitas Pattimura menjelaskan, Proyek SLEEI mengambil fokus area di Indonesia Bagian Timur yaitu Nusa Tenggara dan Maluku.
Proyek ini dilaksanakan oleh sebuah konsorsium yang beranggotakan 6 universitas di Indonesia (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; Sekolah Tinggi Hukum Indonesia J entera, Jakarta; Universitas Pattimura, Universitas Mataram, NTB; Universitas Artha Wacana dan Universitas Wira Wacana, NTT).
“Satu universitas (University of Leiden) dan 1 lembaga penelitian (Royal Tropical Institute) di Belanda. SLEII Project didukung oleh NUF F IC’s Orange Knowledge Programs (OKP),” jelas Dr. Rugebregt
Dikatakan, SLEEI Projek bertujuan membantu fakultas-fakultas hukum di Indonesia Bagian Timur mengembangkan muatan dan metode kurikulum pendidikan hukum untuk menghasilkan lulusan yang dapat menyelesaikan masalah-masalah konkrit dalam rangka mempromosikan kepastian hukum dan keadilan dalam konteks sosial tertentu.
“Kita tahu sendiri, Liden University selama ini masih menjadi kiblat hokum pendidikan Indonesia. Dan kerja sama ini merupakan kebanggan bukan saja internal Fakultas Hukum melainkan Universitas bahkan Maluku pada umumnya,” pungkasnya.*** RUL