KABARTERKINI.NEWS– GERAKAN Pemuda (GP) Ansor Provinsi Maluku resmi menggelar konfresi wilayah (Konferwil) ke-Lima, Sabtu (14/12). Konferwil dengan tema “menjaga tradisi membangun negeri” itu dipusatkan di audiotorium balai diklat pertanian provinsi Maluku.
Tampak hadir dalam pembukaan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat Pemuda Ansor, Abdul Rachman, staf ahli Gubernur Maluku bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan Lutfi Rumbia, Ketua Pengurus wilayah Nadhatul Ulamah (NU) provinsi Maluku yang diwakili oleh Dr. Zainal Rahwarin, perwakilan pangdam 16 Pattimura, perwakilan Kapolda Maluku serta Ketua wilayah GP Ansor peridoe 2018-2019 beserta pengurus.
Turut hadir ketua-ketua Fatayat NU se-Provinsi Maluku, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) serta sejumlah perwakilan organisasi kepemudaan wilayah Maluku.
Ketua wilayah NU provinsi Maluku, Drs. Karnusa Serang melalui Dr. Zainal Rahwarin mengawali sambutannya dengan menyampaikan permohonan maaf atas ketidak-hadiran ketua wilayah NU.
“Sebab kondisi kesehatan pak ketua kita saat ini tidak stabil. Saya minta kita tundukan kepala sejenak menaikan al-fatiha, kita niatkan untuk kesembuhan ketua NU wilayah,” ajak Zainal.
Dalam sambutannya, Zainal atas nama jajaran pengurus wilayah NU memberikan apresisasi terhadap GP Ansor Maluku. Terlebih tema yang dijadikan misi dalam konferwil ke-5 tersebut.
“Ini tema luar biasa dalam kontek kepemudaan,” akui Zainal.
Ia memaparkan, pertama disini, Menjaga. Kata ini dimaknai lebih ke internal kita, baik pemuda Ansor maupun organisasi NU lainnya. Yang mana untuk menjaga, kita harus punya sesuatu yang besar dan kokoh. Tentu saja yang dimaksud adalah sebuah tempat dimana para pemuda ini bernaung.
Artinya kita punya sebuah rumah yang dijadikan sekretariat agar misi menjaga, baik menjaga keutuhan kebangsaan, menjaga kearifan lokal, dan menjaga apapun itu lebih maksimal lagi.
“Untuk itu kami mohon perhatian bapak Gubernur agar dapat melihat ade-ade kita ini. Semoga pemerintah dapat membantu menyediakan kantor sekretariat GP Ansor Maluku,” pinta dia.
Untuk tradisi, kata Zainal ialah tentang identitas. Rata-rata masyarakat Muslim Maluku dalam peridabatan menggunakan tardisi atau identitas NU.
“Tradisi NU itu sederhana, seperti yasinan, silaturahmi dan musyawarah untuk mufakat cotohnya. Ini identitas yang harus dijaga. Mau mengenal NU, itu sederhananya,” ungkap Zainal.
Ketua GP Ansor Maluku, Faizal Saimima dalam laporan pelaksanaan konferwil mengaku sengaja melaksanakan agenda tersebut tepat tanggal 14 Desember 2019.
Hal ini kata dia karena tepat tanggal yang sama tahun 2018, pengurusnya mendapat mandat resmi berupa SK untuk memimpin GP Ansor.
“Tanggal 14 Desember 2018, kami menerima SK kepengurusan. Makanya momentum ini tanda untuk melakukan pergantian kepengurusan,” ungkap Saimima.
Masa kepengurusan lanjut Saimima, pihaknya berhasil melantik 9 cabang dan 41 anak cabang se-provinsi Maluku.
“Kami berterimaksih serta meminta maaf kepada semua pihak terutama internal Ansor jika masa kepengurusan kami ada yang kurang berkenaan,” pungkas dia.
Untuk diketahui, Konferwil GP Ansor ke-lima dibuka oleh Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Pemuda Ansor, Abdul Rachman. Dalam jadwal pelaksanaannya, Konferwil Ansor akan berlansung selama dua hari, yakni 14-15 Desember 2019.*** RUL