UMASUGI TEGAS AKAN LAWAN TIRANI OTORITER DALAM INTERNAL BERINGIN

Kabar Nasional News Politik

KABARTERKINI.NEWS– Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar, Kabupaten Buru Ramly Ibrahim Umasugi selaku korban otoriter sejumlah oknum kepengurusan Partai Golkar Maluku, menegaskan akan melawan penetapan yang menabrak konstitusu internal partai berlambang pohon beringin tersebut.

Umasugi yang saat ini menjabat Bupati Kabupaten Buru menegaskan akan tetap mendukung Bomset, meskipun Bomset sendiri menginginkan sejumlah DPD tidak perlu mendukungnya.

“Bahwa biarpun pak Bamsoet meminta untuk mencabut dukungan, namun seluruh Ketua Partai Golkar di tetap setia berjuang bersama Bamsoet. Mereka menyatakan siap melawan tirani DPP Partai , apapun resikonya,” ungkap Umasugi sebagaimana dilansir dari akurat.co, Sabtu (13/07).

“Kami tetap setia, dan tidak akan mencabut dukungan, siap melawan apapun resikonya,” tegasnya lagi.

Di kompleks DPR Senayan Jumat (12/07) malam lalu, aktor penyumbang suara terbanyak Golkar Maluku dalam Pemilu 2019 ini menjelaskan, alasan yang digunakan DPP Partai Golkar bahwa PLT dilakukan lantaran perolehan suara partai turun di Maluku, adalah alasan yang aneh.

Ramli I Umasugi saat menemui Bomset di senayan Jumaat (12/07/2019) kemarin.***

Seharusnya DPP Partai bercermin, karena perolehan suara partai secara nasional turun tajam, kehilangan 1,2 juta suara dan 6 kursi di DPR RI.

Ramly Umasugi menjelaskan hal itu, usai bertemu Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Kedatangan Ramly guna membicarakan soal pemecatan 10 Ketua DPD II Golkar di Maluku yang mendukung Bamsoet.

Pertemuan digelar di ruang kerja Ketua DPR RI, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019).

Ramly, yang mewakili sembilan rekannya yang lain, mempertanyakan pemecatannya bersama sembilan rekannya dalam rapat pleno yang hanya dihadiri oleh Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Maluku, karena menurunnya suara partai.

Ia menegaskan Partai Golkar tidak bisa ditangani secara arogan. Ia pun akan melawan arogansi partai.

“Olehnya itu, saya pesan saja pada mereka, kalau mau bertarung yang fair. Jangan dengan cara-cara yang arogan. Karena kita akan lawan terus sampai kapan pun,” tegas Ramly.

Menurut Ramly, dirinya belum menerima tembusan surat keputusan hasil rapat pleno pemecatannya. Ia menyatakan dirinya tidak akan mencabut dukungan kepada Bamsoet karena menginginkan perbaikan di Partai Golkar.

“Sikap kami itu di daerah dan rata-rata di semua desa seluruh daerah di Indonesia itu menginginkan supaya ada penyegaran dalam kepemimpinan nasinoal Partai Golkar ini. Yang mana Partai Golkar ini yang tadi saya bilang, partai dengan karakternya,” kata Ramly.

“Tetapi kan kita dalam kurun waktu beberapa tahun ini seperti redup konsolidasinya sepi, kemudian manajemen partainya juga kita sendiri tidak pernah di… Selama saya dalam dua tahun ini tidak pernah satu kalipun menerima surat-surat apa dari DPP terkait dengan konsolidasi dan sebagainya. Jadi kita juga melihat ini sebagai sebuah, apa namanya, kelemahan yang mesti ada diperbaikan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bamsoet menyesalkan pemecatan terhadap mereka lantaran dinilai sebagai wujud sikap kepemimpinan yang otoriter di bawah Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.

Ia sepakat bahwa sikap tirani ini harus dilawan.

“Saya sepakat bahwa sikap otoriter ini, sikap tirani ini menjadi musuh kita bersama di Partai Golkar. Harus kita lawan,” kata Bamsoet.

Di sisi lain, dibanding menyerang para DPD Golkar, mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menyebut siap digantikan dalam jabatan apapun di kepartaian.

“Silakan gunakan kekuasaan itu sesukanya kepada saya, tetapi jangan kepada para pengurus daerah yang sudah berdarah-darah memenangkan Partai Golkar dan pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin pada Pemilu 2019 lalu. Jangan karena beda pendapat urusan dukung-mendukung calon ketua umum, lantas air susu dibalas air tuba,” tandas Bamsoet.

Bendahara Umum DPP Partai 2014-2016 ini menilai, ‘hantu PLT’ digunakan bukan hanya untuk menakuti pengurus daerah yang sudah dan akan mendukung dirinya saja, tapi juga untuk menteror kader Partai lainnya yang sebentar lagi akan dilantik menjadi Anggota DPRD kabupaten/kota dan provinsi. Cara-cara intimidasi seperti ini tidak boleh dibiarkan berlanjut, harus segera dihentikan demi kebaikan bersama Partai .

“Saudara-saudaraku yang di PLT tak perlu khawatir. Kalian tidak sendirian. Ada saya yang akan selalu berdiri bersama kalian. Sehari setelah saya menjadi Ketua Umum Partai , hak-hak kalian akan langsung dipulihkan,” tegas Bamsoet.** TIM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *