KABARTERKINI.NEWS– MOMENTUM evaluasi posko tanggap gempa Maluku milik BUMN RI yang dijadwalkan hari ini, Sabtu (12/10) dimanfaatkan Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis Kementerian BUMN, H. Hambra Samal dengan turun meninjau sejumlah titik pengungsian di kota Ambon.
Menariknya, memontum itu bertepatan dengan nuansa hari lahir Deputi yang diketahui baru terlawat dua hari lalu tepatnya tanggal 10 Oktober 2019.
Hambra Samal, orang hukum yang paham bisnis ini diberi kado special oleh para anak-anak pengungsi di dusun Batu Dua, Desa Wai kecamatan Salahutu Maluku Tengah.
Bersama para relawan BUMN, anak-anak tersebut menyanyikan lagu selamat ulang tahun kepada Deputi.
Riuh-Gemuruh suasana di lokasi pengungsian. Sumringah wajah anak-anak ketika Deputi Hambra yang didampingi Ketua Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) Harjawan Balaningrat dan Pemimpin BNI KC Ambon Ferry Siahainenia turun menghampiri anak-anak sembari bernyanyi.
Anak-anak dusun Batu Dua tampak ceria dan berebutan menyalami Deputi dan rombongan.
Kesempatan itu, Deputi dan rombongan memberikan tali asih berupa pembagian makan siang kepada seluruh pengungsi di dusun tersebut.
Tali Asih Deputi Hambra tak terlepas dari bentuk rasa syukur atas nikmat umur sejak Oktober 1968 silam hingga Oktober 2019 saat ini.
Momentum evaluasi posko-posko BUMN tanggap gempa Maluku benar-benar dimanfaatkan untuk berbagi.
Selain mengunjungi Dusun Batu Dua, Deputi dan rombongan juga berbagi tali asih di wilayah dusun Lengkong desa Liang, Wainuru dan dan dusun Ujung Batu.
Dalam kunjungannya kali ini, Deputi melibatkan sejumlah relawan yang sejak awal membantu mengadvokasi serta menyalurkan bantuan kepada warga.
Syahril Salamena, salah satu relawan yang mendampingi rombongan BUMN menjelaskan, kunjungan BUMN ke Maluku untuk mengevaluasi sampai dimana posko-posko BUMN bekerja.
Namun kata dia, momentum tersebut sekaligus pemberian tali asih deputi kepada para pengungsi di Salahutu.
Salamena menjelaskan, empat lokasi yang dikunjungi tersebut merupakan daerah-daerah yang telah disentuh oleh relawan-relawan BUMN.
“Sebanyak 1.3000 makan siap saji kami bagi habis di empat titik tersebut,” singkat Salamena.
Deputi Bermain Sambil Belajar Dengan Anak-Anak
MASIH Di Dusun Batu Dua, Deputi BUMN H. Hambra Samal didatangi salah satu anak perempuan. Ditanganya selembar kertas ukuran besar.
Anak yang diketahui masih menjajaki pendidikan tingkat dasar (Sekolah Dasar) itu hendak mempresentasikan hasil lukisannya kepada Deputi dan rombongan.
Mengenakan kameja batik dari sekolah asalnya, gadis cilik ini kemudian menjelaskan maksud dari karya lukisannya tersebut di hadapan Deputi dan rombongan.
Merasa takjub, Deputi Hambra spontan memberikan apresiasi dengan memberikan hadiah berupa uang tunai.
“Ini hadiah. Ini rejeki dari Allah, terusalah belajar,” ungkapnya sambil mengusap kepala anak gadis itu.
Bukan saja itu, Deputi Hambra juga menantang sejumlah anak-anak di dusun Batu Dua untuk membaca Al-Qur’an.
Sedikitnya, empat orang anak dengan gagah berani menghampiri bahkan ada yang berebutan untuk menerima tantangan putra asal kabupaten Seram Bagian Barat tersebut.
Benar saja, anak-anak itu berhasil membuat kagum rombongan BUMN maupun relawan serta sejumlah wartwan yang hadir.
Tak pelak satu-persatu dari mereka dicium penuh kasih oleh deputi sembari pamit meninggalkan lokasi Batu Dua.
Taruma Helaing
Menurut psikolog anak dan keluarga, Ratih Zulhaqqi, trauma healing bertujuan untuk mengantisipasi post-traumatic syndrome disorder (PTSD). PTSD adalah gangguan stres pascatrauma.
Trauma healing untuk anak, kata Ratih, cenderung agak sulit sebab anak seringkali sulit bercerita perihal kecemasannya seperti orang dewasa. Ia berkata, bermain menjadi metode trauma healing yang tepat buat anak (Cnn Indonesia).
Hal ini tentu dilakukan oleh rombongan BUMN yang dipimpin Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis siang tadi.
Pantauan media ini, deputi Hambra spontan menularkan virus keceriaan diwajah para anak-anak dusun tersebut.
Sebagimana diketahui, anak-anak dusun Batu Dua khususnya dan SBB-Ambon umumnya, harus berada di pengungsian bersama orang-orang dewasa dengan kecemasan serta panik mengahdapi gempa sejak tanggal 26 September lalu.
Rombongan BUMN yang hadir saat itu memberikan Metode teraplay atau play theraphy mengajak anak bermain, menikmati situasi walau situasi tidak senyaman biasanya.
Meski singkat karena akan digelarnya agenda evaluasi, permainan itu dapat dipastikan bisa mengalihkan fokus anak dari situasi yang mencekam sekaligus membuat mental anak menerima situasi yang mereka hadapi sekarang.
458 Jiwa Di Dusun Batu Dua
LA MUSTAMAN, Kepala Dusun Batu Dua menyatakan, warganya telah mengungsi sejak tanggal 26 September silam.
“458 Jiwa belum termasuk anak-anak. Kami semua naik ke lokasi ini karena dusun kami tepat di pantai,” ungkap dia.
Mustamin menjelaskan, selama berada di tenda pengungsian, belum ada bantuan yang masuk selain dari pihak BUMN melalui sejumlah relawan.
“Kalau pemerintah kabupaten maupun provinsi belum masuk. Hanya relawan ini saja,” akui dia.
“Tenda darurat kami disini ada 20 ukuran besar, Bisa menampung 10 samapi 15 KK satu tenda,” tambah Mustamin.
Ia menjelaskan, gempa bermagnitudo 6.8 pada tanggal 28 September itu mengakibatkan sedikitnya 4 Rumah warga yang rusak. Satu diantaranya rusak parah karena ambruk.
Selain rumah kata dia, masjid di dusunnya juga ikut rusak.
“Masjid Al-Mauun dusun Batu Dua. Kerusakan akibat gempa kemarin sudah terlalu parah,” akui dia.
Mustamin menyatakan, warga takut masuk menjalankan ibadah sholat di masjid tersebut. Karena bangunan tersebut telah tampak sejumlah retakan dan beberapa palafon sudah terlepas.
“Jadi sejak tanggal 26 September sampai hari ini, kami buat sholat di tenda saja,” singkat dia.
Untuk diketahui, kunjungan deputi BUMN dan Rombongan relawan juga melihat kondisi dusun Batu Dua secara langsung. Berjarak kurang lebih 5 kilo, rombongan nekat berjalan kaki untuk mencapainya.
Masjid Al-Mauun yang disebutkan mengalami kerusakan pun tak luput dari tinjauan BUMN.
Sebagaimana yang telah diketahui, Posko Tanggap gempa Ambon BUMN dikelolah oleh PT. Wijaya Karya (Wika). BUMN melalui PT Wika berhasil menggandeng sejumlah LSM dan Komunitas untuk menjadi relawan lapangan. *** RUL