KABARTERKINI.NEWS – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku menggelar Sosialisasi Strategi Pencegahan Covid-19 dan Implementasi Maklumat MUI Provinsi Maluku Tahun 2020.
Strategi pencegahan virus corona dan maklumat MUI Provinsi Maluku berisi tentang himbauan bagi seluruh masyarakat muslim di Kota Ambon untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu di rumah masing-masing serta menggantikan shalat jum’at dengan shalat dzuhur ini disosialisasikan bersama dihadapan sejumlah para imam masjid se – Kota Ambon di Aula Kanwil Kemenag Maluku, Rabu (8/4).
Turut hadir mensosialisasikan pencegahan covid – 19 dan implementasi maklumat MUI tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr. Maykal Pontoh, Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta, Kapolres Ambon, Leo Simatupang beserta Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo.
Plt Kakanwil Kemenag Maluku, Jamaludin Bugis lewat kesempatan itu meminta seluruh imam masjid di Kota Ambon untuk sama-sama dengan pemerintah dan MUI Maluku berjamaah memutus mata rantai penyebaran covid – 19.
Dijelaskan, maklumat MUI Maluku terkait pengalihan ibadah shalat dari masjid ke rumah dan ditambah edaran Menteri Agama RI tentang panduan Ibadah Ramadhan di tengah wabah Covid-19 diorientasikan untuk terciptanya kemaslahatan umat.
Menurutnya, di kalangan ulama ada sebuah qaidah fiqhiyyah yang sangat terkenal yaitu tasharroful imam manuthun bil mashlahah.
“Artinya kebijakan pemerintah harus diorientasikan bagi terciptanya kemashlahatan,” jelas Plt.
Ia menambahkan SE Menteri Agama tentang panduan ibadah Ramadan dan Maklumat MUI Maluku tersebut bertujuan bagaimana supaya masyarakat bisa terhindar dari virus corona yang menular dan berbahaya ini.
Untuk itu atas nama Kanwil Kemenag Maluku, ia menghimbau anggota masyarakat untuk mengikuti dan mematuhinya agar mata rantai penularan virus corona ini bisa diputus.
“Sehingga wabah ini cepat berlalu dan kehidupan kita bisa cepat pulih kembali seperti semula.” harap Plt Kakanwil.
Terkait berlangsungnya Shalat Jumat di sejumlah daerah di Maluku, Plt Kakanwil mengatakan hal itu bisa saja dilaksanakan asalkan tidak ada pandemi Covid-19 di daerah tersebut.
“Kalau daerahnya aman dari virus menurut ahli dan pemerintah, maka masyarakat sudah bisa melakukan aktivitas ibadah seperti biasa,” ujarnya.
“Tapi kalau belum aman, kita mengimbau agar benar-benar memperhatikan protokol medis yang ada. Protokol medis itu dibuat adalah untuk kebaikan kita bersama jadi mematuhinya jangan menjadi sebuah beban,” tandasnya.
Sementara kepada para imam masjid di Kota Ambon, Kadis Kesehatan Provinsi Maluku dr. Maykal Pontoh menaruh harapan serupa agar bisa mengikuti dengan baik anjuran MUI dan pemerintah.
Mengingat jamaah masjid di Kota Ambon yang cukup banyak, mewakili seluruh insan medis Pontoh meminta para imam bisa menyampaikan pentingnya menghindari kerumunan orang banyak berdasarkan anjuran kesehatan, maka penyebaran covid ini dapat dikendalikan secara bersama.
“Kami cuma ingatkan bukan mau menakuiti, sampai saat ini telah ada sekian puluh ribu orang di Indonesia itu positif corona tapi sama sekali tidak menunjukkan gejala. Diharapkan jangan sampai para imam ini punya jamaah masuk dalam daftar pasien kami untuk diisolasikan di rumah sakit,” tegas Pontoh.
Dirinya berharap seluruh para imam masjid bisa mengikuti dan meminta umat Islam menyikapi ini secara bijak.
“Alangkah baiknya menghindari penularan virus ini. Sayangi keluarga kita. Sebab jika kita sudah terjangkiti covid – 19 maka semua orang akan menjauh dari kita termasuk keluarga, anak dan istri kita,” pungkasnya mengingatkan. (ZAM)