Rayakan Halal Bi Halal, IKARDI Maluku Isyaratkan Pesan Damai

Indonesia Indah Kabar Daerah News

KABARTERKINI.NEWS— Ikatan Keluarga Artis Dangdut Indonesia (IKARDI) provinsi Maluku gelar Halal Bi Halal di El House Caffe, Gunung Malintang Kota Ambon, Senin (10/06).

Halal Bi Halal para seniman dangdut tersebut dihadiri ketua umum Ikardi Maluku, Hj. Mus Mualim. Ketua Ikardi didampingi para pengurusnya serta puluhan artis dangdut populer Maluku baik muslim maupun non muslim.

Turut hadir, Kapolres Pulau Ambon dan Pulau Pulau Lease yang diwakili, Kasat Binmas, Akp. M.M Nanuru, SE, M.Si, perwakilan Korem Binaya, raja negeri Hative kecil beserta staf dan Hj. Ma’ruf Mamulati sebagai pembawa hikmah Halal Bi Halal.

Dalam sambutannya, ketua Ikardi Maluku, H. Mus Mualim menyatakan terimakasih pihaknya atas kehadiran seluruh anggota Ikardi Maluku dan para tamu undangan.

Terlebih ungkapan terimakasih kepada para anggota dan tamu non-Muslim yang bersedia hadir dengan suka cita dalam nuansa idul fitri 1440 H.

Prakata singkatnya, ketua Ikardi Maluku, Hj. Mus Mualim menuturkan, sebagai umat Islam sudah selayaknya kita berlapang dada dan saling memaafkan, khususnya terhadap sesama muslim dan muslimah, yang sudah barang tentu dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya.

“Sehingga adanya rasa ketidaknyaman dihati kita, baik itu hasil dari perbuatan maupun dari ucapan, baik itu disengaja maupun tidak disengaja, perbuatan langsung maupun tidak langsung, Spontan maupun terencana, rasa sakit hati, Iri, dengki, dendam, maupun ghibah, yang tentunya akan menambah dan menyuburkan dosa-dosa kita,” sebutnya.

Untuk itu lanjut Mualim, dalam kesempatan ini, pihaknya mengajak para hadirin tamu dan undangan untuk melapangkan dada, membuka hati dengan rasa sabar dan penuh keikhlasan, atas rido Allah SWT, meminta dan memberi maaf atas kesalahan di antar sesama.

Singktanya, Ketua Ikardi berharap, kebersamaan yang telah dibangun selalu terjaga dan berefek berupa berkat kepada masyarakat Maluku pada umumnya.

Sementara itu, ustad Hj. Ma’ruf Mamulati mengawali hikmahnya menjabarkan asal usul pelaksanaan Halal Bi Halal di nusantara.

Ustad dengan ciri khas melantunkan lirik lagu ini sempat mengajak umat kristiani untuk sama sama menaikan kidung pujian umat kristen ditengah-tengah hikmatnya Halal Bi Halal dan diikuti para anggota Ikarddi dan tamu yang beragama kristen.

Dalam paparannya, Ustad Mamulati menekan perihal hikmah yang dapat dipetik lewat halal bi halal.

“Ini momentum terciptanya ukhuwwah islamiyah, tergalangnya persaudaraan yang lebih akrab diantara sesama kita. Rasa sakit hati, iri, dengki maupun ghibah yang pernah kita lakukan, akan musnah kalau kita saling mengikhlaskan dan melupakannya. Akan lebih baik lagi, apabila disertai dengan  saling berjabat tangan,” ungkap Mamulati dalam hikmahnya.

Dijelaskan, makna Halal bi Halal adalah saling bermaafan di hari lebaran. Lebih tepatnya halal bi halal adalah kegiatan silaturahmi di mana diisi dengan saling maaf memaafkan selama hari raya idul fitri. 

“Halal bi halal sudah menjadi tradisi di Indonesia. Walaupun kata Halal bi Halal merupakan kata dari Bahasa Arab, namun orang Arab tidak akan mengerti maknanya karena halal bi halal ini hanya ada di Indonesia dan merupakan kreasi sendiri orang Indonesia,” jelasnya.

Makna halal bi halal bertujuan untuk menciptakan keharmonisan antar sesama manusia. Jadi walaupun merupakan kata kreasi tersendiri dari orang Indonesia, hakikat halal bi halal adalah hakikat ajara Al-Quran, tandasnya.

“Halal merupakan lawan kata dari haram. Jadi dari segi hukum makna halal bi halal memberikan kesan bahwa akan terbebas dari dosa seseorang yang melakukannya,” paparnya.

Jadi makna halal bi halal menurut tinjauan hukum, membuat sikap yang haram menjadi halal atau tidak berdosa lagi. tentunya hal ini harus didukung dengan saling memaafkan secara lapang dada.

Selain itu lanjut Mamulati, kata halal menurut tinjauan bahasa atau linguistik berasal dari kata halla atau halala. Makna halal bi halal dalam hal ini adalah menyelesaikan masalah atau kesulitan, meluruskan benang kusut, mencairkan yang membeku, melepaskan ikatan yang membelenggu. 

“Dengan melaksanakan halal bi halal untuk silaturahmi dan saling memaafkan, maka seseorang akan menemukan hakikat idul fitri,” pungkasnya.

Untuk diketahui, perayaan Halal Bi Halal yang digelar Ikardi Provinsi Maluku dihadiri puluhan tamu undangan. Tampak pula para tamu kafe El House yang kebetulan menikmati panorama kerlap kerlip Jembatan Merah Putih dari ketinggian gunung Malintang ikut serta dalam hikmatnya Halal Bi Halal bersama Ikardi.**** Rul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *