KABARTERKINI.NEWS – Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi korban gempa di Universitas Darussalam (Unidar) Ambon, Tulehu. Sekaligus meninjau Rumah Sakit Darurat yang juga berpusat di Unidar.
Kunjungan kerja Presiden juga meninjau bibit ikan dan tanaman yang berapa pada halaman pertemuan Presiden dengan korban gempa.
Gubernur Maluku, Murad Ismail memberikan apresiasi kepada Bapak Presiden, karena dalam situasi yang bevitu padat, beliau sempatkan diri untuk berkunjung ke Ambon, Maluku.
“Beliau sekarang sudah menepati janjinya untuk berkunjung ke Ambon, Maluku. Kkta harus percaya bahwa Pemerintah Pusat (Pempus) dan seluruh Mentri terkait tidak tinggal diam dalam bencana Maluku,” cetus Gubernur, Selasa (29/10).
Gubernur mengjngatkan bahwa Bapak Presiden pernah mengatakan kepadanya untuk jangan pernah merasa sendiri untuk menghadapi masalah dan persoalan.
“Tidak hanya Bapak Presiden, Mentri terkait juga mengatakan hal yang sama, dan mereka mebgatakan bahwa mereka siap UKntjk membantu Maluku,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan, apapun yang terjadi kita harua tetap terima dan waspadah dalam menghadapi masalah.
“Negara Kita Indonesia berdiri di atas cincin api dunia, jadi wajar kalau daerah kita terkena tsunami dan gempa bumi, karna itu hal yang biasa,” ungkap RI 1 di tenda kepada seluruh warga/Masyarakat dan seluruh OPD yang hadir dalam kesempatan tersebut.
Jokowi menambahkan, bukan saja di Maluku, hal demikian juga pernah dirasakan di daerah lain dan masa pemulihannya yang begitu lama.
“Kita harus tetap ikhtiar, daerah kita rawan terjadi stunami karena ada di lingkaran cincin api. 1 tahun kemarin di Palu-Donggala, pernah di Aceh, Jogja dan lainnya. Banyak daerah kita yang terkena stunami. Apa lagi di Maluku ini bukan hanya 1 kali merasakan stunami, tapi juga sudah berkali-kali. Jadi kita harus tetap waspada” jelas Jokowi.
Dalam arahan tersebut, Jokowi menyinggung tentang kerusakan-kerusakan rumah warga yang termasuk rusak parah, rusak sedang dan rusak ringan.
Menurut laporan yang diterima Presiden dari Gubernur Maluku Murad Ismail dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, ada sekitar 12.137 unit rumah yang rusak akibat gempa Maluku. Rinciannya, 2.712 unit rumah rusak berat, 3.317 unit rumah rusak sedang, dan 6.108 unit rumah rusak ringan.
“Laporan tadi malam yang saya terima dari Pak Gubernur dan dari Pak Kepala BNPB ada kurang lebih 12 ribu lebih rumah yang rusak berat rumah, rusak ringan, rumah yang rusaknya sedang,” imbuhnya.
Dirinya menambahkan, dana untuk pemulihan rumah-rumah rusak akibat gempa sudah ada dan sudah disiapkan.
“Dana sudah ada, tinggal bagaimana Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) mengucurkannya, tunggu sampai gempanya sedikit reda baru dana tersebut disalurkan agar segera bisa memperbaiki rumah mereka,” ungkapny.
Ditambahkan Presiden, untuk rumah yang rusak parah mendapatkan Rp.50juta, rusak sedang Rp.25 juta dan rusak ringan Rp.10 juta. Dan akan disalurkan dari Pempus ke daerah terdampak gempa dan diharapkan sampai ke tangan masyarakat yang rumahnya rusak pasca gempa.*** RISKA