Tiga Masalah Utama Bidang Pendidikan SBB, DPRD Minta Pemkab lebih agresif.
KABARTERKINI.NEWS- Untuk meningkatkan pendidikan yang bermutu Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) haruslah lebih fokus untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan yang dianggap menggangu peningkatan mutu.
Betapa tidak, sampai saat ini, mutu pendidikan di Kabupaten SBB belum merata tingkat kualitasnya. Baik dalam segi pemerataan guru, infrastruktur dan lainnya.
Pemerintah Daerah sampai saat ini masih fokus mengejar mutasi para guru ASN tanpa dilakukannya pemerataan guru ASN ke daerah pulau-pulau yang ada diKabupaten SBB.
Hal ini dikemukakan Ketua Komisi C DPRD SBB La Ma’aruf Tomia.Spd Kepada kabarterkini.news, Kamis (02/5/2019).
Dikatakannya pendidikan haruslah menjadi prioritas utama Pemkab SBB. Sebab hanya dengan mutu dan kualitas pendidikanlah yang akan menghasilkan serta membangun karakter anak daerah, dengan pendidikan pula akan dapat memajukan bangsa.
“Sehingga, itulah pentingnya pendidikan, dan harus didasari dengan sarana dan prasarana untuk menunjang pendidikan itu sendiri,” ungkap Ma’aruf.
Ma’ruf juga berharap agar pemerintah terus berinovasi mewujudkan pendidikan yang bermartabat baik di daerah maupun berskala nasional.
Olehnya itu,Anggaran negara 20% untuk pendidikan tetap menjadi prioritas di daerah SBB.
Tomia lebih lanjut mengingatkan kepada pemerintah Daerah untuk harus lebih tanggap dalam menyelesaikan masalah – masalah pendidikan baik infrastrukturnya maupun teknisnya yang sampai saat ini belum sepenuhnya dilakukan oleh Pemkab SBB.
Menurut Tomia, Yang harus menjadi prioritas Pemerintah Daerah dalam menyelesaikan Pendidikan di Kabupaten SBB yang pertama yang harus dilakukan Pemkab SBB adalah Pemerataan tenaga pengajar.
Dijelaskannya, karena masih banyak sekolah-sekolah yang ada di Pulau-pulau SBB masih minim tenaga pengajar. Bahkan satu sekolah hanya memiliki satu tenaga guru ASN dan ini seharusnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah guna meningkat pendidikan yang bermutu maka yang dilakukan adalah pemerataan tenaga pengajar.
“Seharusnya Pemkab SBB dalam hal ini Bupati dan Dinas Pendidikan SBB harus prioritaskan pemerataan tenaga pengajar khususnya di Pulau pulau yang ada diKabupaten SBB,” tegas Ma’ruf.
Sedangkan kedua yakni penempatan kepala sekolah sudah harus definitif. Hingga saat ini masih banyak sekolah yang memiliki kepala sekolah Pelaksana Harian (PLH) dan ini sangat tidak baik bagi pengembangan pendidikan itu sendiri.
Yang ketiga adalah harus menyelesaikan beberapa bangunan sekolah yang mandek dan sampai saat ini belum ada lanjutan pembangunannya, termasuk pembangunan sekolah akibat bencana dan dampak konflik sosial.
“Olehnya itu, Kami mendorong pemda SBB dan secara bersama-sama untuk lebih agresif dalam menyelesaikan problem yang terjadi di bidang pendidikan,dan mencari solusi agar bisa keluar dari permasalahan pendidikan yang ada saat ini,ajak Tomia
Menutup keterangannya kepada wartwan, tomia memberikan ucapan terimaksih kepada semua pengabdi tanpa tanda jasa se-kabupaten Seram Bagian Barat.
“Selamat hari guru 2 Mei 2019 Bapak/ibu guruku. Semoga kesehatan, keberkatan, Rahmat Allah, Tuhan Yang Maha Esa selalu tercurahkan dalam setiap aktivitas pengabdian dalam mendidik anak bangsa,” pungkasnya.*** Fit