KABARTERKINI.NEWS– MELKIAS Lodewyk Frans berjanji akan menyelesaikan tarik ulur pembebasan lahan di kota Tiakur.
Janji Bakal Calon (Balon) Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) itu disampaikan dalam penyampaian visi misi di partai Golkar pekan kemarin.
Janji Melky menyusul adanya keluhan masyarakat enpat desa yang lahannya dipakai pemerenta kabupaten dalam membangun kota Tiakur.
“Kalau saya dipercayakan oleh masyarakat Maluku Barat Daya untuk terpilih menjadi Bupati maka semua itu akan saya selesaikan,” ungkap Melky 19 Januari lalu.
Melky mengakaui lahan kota Tiakur itu di hibahkan. Akan tetapi selaku Pemerintah Daerah, bijaknya harus bayar bukan dihibahkan kemudian tidak ada pengertian.
“Tidak di bayar itu salah karena mengingat lahan sebesar 3.500 Hektar itu masyarakat kita yang ada disini tidak bisa berkebun lagi untuk kelangsungan hidup. Jadi kalau saya dipercayakan menjadi Bupati maka sudah tentu saya akan menyelesaikannya,” tegas Melky.
Mantan anggota DPRD Provinsi Maluku ini menegaskan, budaya hidup orang MBD ialah saling pengertian dalam bingkai orang saudara.
“Kita disini semua orang bersaudara jadi jangan hanya gara-gara lahan kota Tiakur lalu masyarakat satu tidak senang dengan yang satu. Maka kalau saya di percayakan menjadi Bupati maka akan saya anggarkan Dananya setelah itu semua pemilik lahan di panggil untuk di bayar dan diselesaikan secara adat,” pungkas Melky.
Sebagaimana diketahui, Lahan seluas 3.500 hektar yang kini dikuasai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) untuk dijadiakan lokasi Ibu Kota Kabupaten MBD Tiakur, hingga kini belum ada proses penyelesaian.
Tahun 2017 silam, Pemerintah Provinsi Maluku sudah memberikan telaah dan menyarankan kepada Pemda MBD untuk menyelesaikan lahan di Tiakur seluas 350 hektar kepada pemiliknya, namun hingga kini Pemda MBD tidak menghiraukan telaah Pemerintah Provinsi tersebut.
Dan hingga kini, tarik ulur persoalan lahan itu tengah dierami di pengadilan*** JANES