KABARTERKINI.NEWS– Geliat penambangan di lokasi gunung nona Desa Metar dan Wapsalit, Kecamatan Lolongguba, Kabupaten Buru menjadi perhatian Kepolisian Daerah Maluku. Polda tempo dekat ini akan menerjunkan tim untuk menertibkan lokasi tambang yang diketahui menggunakan zat kimia berbahaya tersebut.
Saat diwawancarai di Baileo Oikumene Ambon, Jumat (6/9), Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol. Drs. Royke Lumowa, geram mendengar kenyataan adanya aktivitas penambagan selain Gunung Botak.
Kapolda mengaku tidak mendapat informasi (tambang gunung nona) tersebut dari pejabat Polres setempat.
“Saya tidak tahu mengapa Dia tidak tahu, yang jelas sudah saya lihat di lapangan ada. Yah resikonya kalau tidak ada tindakan kan pejabat mengetahui lebih mengatahui dulu yang paling dekat itu baru saya. Mereka harus di ganti, itu ganjarannya,” jelas Kapolda.
Ujungnya, Mantan Kakorlantas Polri ini mengambil sikap tegas akan menggantikan Kapolres Buru AKBP. Ricky Purnama Kertapati.
Singkat dijelaskan, pihaknya meneguri pejabat di Polres yang lalai dan tidak peka. Bukan saja pejabat setingkat Kapolres, beberapa perwira disana (Buru) yang bertanggung jawab tentang itu akan diganti.
“Yang betul itu ada beberapa tenda bitu, itu saya bersama dengan Pangdam tadi malam sudah dikoordinasikan, saya sudah lapor kepada Gubernur juga. Susah-paya mempertahankan Gunung Botak dan sekitarnya, tiba-tiba ada Gunung Nona,” sesalnya.
Ia mengaku, pihaknya sudah mengantongi data rill perihal gunung Nona di kabuapten Buru. Tempo dekat akan ditertibkan karna menggunakan merkuri. Apalagi disana juga ada sungai dan bisa merusaknya.
“Saya sangat konsen terdahap yang kaya gini-gini,” tutup Kapolda.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Rabu, (04/09/2019), Kapolres Buru AKBP. Ricky Purnama Kertapati seakan terkejut ketika dikonfirmasi wartawan di Namlea, perihal geliat penambang di Gunung Nona.
Kapolres AKBP. Ricky Purnama Kertapati saat itu berjanji akan menindak lanjuti informasi yang disampaikan wartawan.
“Kita tindak lanjuti untuk langkah penertiban skala besar tentunya, akan kita komunikasikan dan koordinasikan dengan satuan atas dan instansi terkait,” ungkap Kertapati.*** RISKA