KABARTERKINI.NEWS– Setelah salah satu warga Ambon dilaporkan positif Coronavirus disease 2019 (Covid-19) kemarin, kembali Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, kembali melaporkan pasangan suami istri yang positif Covid-19 di Maluku.
Pasangan suami-istri ini menambah angka positif wabah Covid-19 di Maluku menjadi tiga orang.
“Ada dua PDP (pasien dalam pengawasan) di Kecamatan Saparua, yang dari hasil Rapid Test, sekali lagi dari hasil Rapid Test atau tes cepat menunjukan reaktif. Itu berarti positif. Pasiennya sekarang sudah masuk rumah sakit,” kata Kasrul.
Dijelaskan pihaknya memvonis kedunya karena memang berdasarkan hasil tes cepat atau menggunakan Rapid Test Covid-19 menunjukan postif.
Dikatakannya, kedua pasien tersebut adalah pasangan suami-istri yang merupakan pelaku perjalanan dari Sulawesi Tenggara, belum lama ini.
Sebelumnya, lanjut Kasrul yang juga Sekda Provinsi Maluku tersebut bahwa, kedua Pasutri ini mengeluhkan rasa sesak nafas dan gejala lainnya. Karena baru melakukan perjalanan dari luar daerah yang masuk zona merah, dan menunjukkan gejala awal Covid-19, keduanya pun dinyatakan sebagai PDP.
Meskipun telah dinyatakan positif berdasarkan hasil Rapid Test Covid-19, namun secara medik, spesimen keduanya harus diperiksa lagi di Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) atau Labkes di Jakarta.
“Rapid test positif maka kita akan konfirmasi lagi dengan PCR yang akan kita lakukan besok. Semoga lancar. Kita berdoa, mudah-mudahan hasilnya besok kita kirim dua PDP itu saja. Karena PDP yang lain kita sudah kirim tadi,” tuturnya.
Menyikapi temuan baru di Maluku Tengah, Kasrul mengaku telah telah mengerahkan tim Gugus Tugas Provinsi Maluku langsung menuju Saparua untuk melakukan evakuasi kedua pasien tersebut.
Selain itu, lanjut Kasrul, di rumah Pasutri yang kini telah diisolasi itu, ada sekitar empat atau lima orang yang kini juga telah diisiolasi.
“Mereka akan kita uji pakai Rapid Test juga, dan jika mereka positif maka kita akan bawa semuanya ke Ambon besok. Tadi saya sudah informasikan kepada petugas yang kesana, semua tergantung dokter. Kalau misalnya kondisinya lebih buruk, mungkin lebih baik lebih cepat dibawa ke sini (Ambon, red),” tandasnya.
Semua anggota keluarga dari Pasutri ini, kata Kasrul, akan menjalani Rapid Test Covid-19.
Sebab, lanjut dia, saat melakukan perjalanan dari Sulawesi Tenggara, bukan kedua Pasutri itu saja, tapi juga ada beberapa orang didalamnya.
“Jadi kita Rapid Test keluarga yang ada di dalam rumah, karena mereka melakukan perjalanan itu ada beberapa orang . Tidak hanya suami istri ini saja,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Kasrul juga mengimbau agar masyarakat tidak memberikan stigma negatif kepada pada ODP maupun PDP.
Dijelaskannya, virus ini tidak menular begitu saja lewat udara, kecuali ada orang yang bersin atau batuk sehingga ada percikan cairan tubuh atau droplet.
“Makanya kita jaga jarak 1,5 meter hingga 2 meter. Kita jangan menstigma yang berlebihan kepada pasien ini, kepada keluarganya, bahkan lingkungannya,” pintanya.
Paling penting sekarang ini, kata Kasrul, masyarakat harus patuh pada aturan-aturan yang telah dikeluarkan pemerintah, tetap jaga jarak, dan menjaga lingkungannya masing-masing. *** RSK/RUL