KABARTERKINI.NEWS– Bahan bakar minyak jenis bensin dan pertalite enceran di kota Piru kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) hadir dengan harga yang bervariasi.
Tidak tanggung-tanggung ada sejumlah tempat pengecer BBM ini yang memukul harga di atas normal. Hanya sedikit yang menggunakan harga normal.
Padahal seharusnya hal ini tidak boleh terjadi dan seharusnya harga BBM merata tanpa harus ada beda harga pada penjual minyak enceran.
Pantauan media ini di Piru, Rabu (30/10) mendapati, penjual minyak bensin maupun pertalait enceran yang ada di kota piru dengan harga perliter berkisar Rp 12.000 dan 13.000 dan ada pula yang masih dengan harga perliter Rp 10.000.
Wawan salah satu pengguna kendaraan roda dua kepada media ini mengaku bingung dengan fenomena yang sulit dipercaya tersebut.
Kebingungan pria 31 tahun itu lantaran sebelumnya semua penjual minyak bensin dan pertalait enceran yang ada di Kota Piru dengan harga yang sama dengan perliter Rp 10.000.
Pasca gemba harga minyak mulai bervariasi dari Rp 12.000 sampai Rp 13.000.
“Harga bervariasi yang dinaikkan oleh penjual pengecer, dan ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah untuk melihat harga minta bensin dan pertalait yang ada di kota piru,” akui dia.
Untuk itu, dia meminta agar segerah di sikapi oleh Disperindag Kabupaten Seram Bagian Barat, agar harga bensin dan pertalait bisa dapat stabil, agar tidak menjadi keluhan dan resahkan pembeli.
“Dan Disprindag SBB harus tegas kepada pihak pengecer agar tidak sepihak naikan harga bensin dan pertalait tanpa ada surat yang dikeluarkan oleh pihak Disprindag SBB soal penetapan satuan harga,” singkat Wawan***FIT