KABARTERKINI.NEWS– PERNAH menjadi tenaga guru honorer membuat Yanto Samaneri Anggota Legislatif (Aleg) kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tergugah untuk datang menjenguk Adewan Sombalatu, Selasa (10/03) dini hari.
Adewan merupakan seorang tenaga pendidik (Guru) berstatus honor di SMP PGRI Pulau Buano, Kecamatan Huamual Belakang Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Adewan terpakasa dilarikan RSUD piru atas sejumlah luka yang dialaminya.
Guru berstatus honorer ini diduga dianiaya oleh salah satu orang tua siswa.
“Saya pernah menjadi guru honor kurang lebih 10 tahun. Kabar ini membuat saya tergugah untuk datang menjenguk,” ungkap Yanto Samanery saat menjenguk Adewan di ruang Agatis, Rumah Sakit Daerah (RSUD) Piru sekira pukul 00:30 dini hari.
Yanto mengakui, suka duka menjadi tenaga kerja Honorer telah dialaminya selama kurang lebih 10 tahun. Sejak tahun 2004 hingga 2014.
“Jam kerja yang kita (tenaga Kerja Honorer/Kontrak) cendrung tidak mengacu pada apa yang telah di sepakati pada SK kontrak kerja. Lebih pada sebuah tanggung jawab moril. Bisa dikatalan seperti itu,” akuinya.
Yanto menegaskan guru honorer jika lebih dalam dilihat, merekalah yang bertindak sebagai penyelamat pendidikan di daerah-daerah terjauh dan pulau pulau. Merekalah sebetulnya pahlawan tanpa jasa itu.
Perihal insiden yang menimpa Adewan di pulau Buano, Yanto menyayangkan sembari berharap tidak ada lagi insiden serupa dikemudian hari.
Pantaun media ini, sebelum meninggalkan ruang besuk, Yanto menyalami Nurlaila Hitimala istri Adewan sembari memberikan sedikit bantuan dan penguatan.
Sebagaimana diketahui, Adewan diduga dianiaya oleh sala satu orang tua murid yang diketahui bernama Sainudin Ninilow. Nanilow tidak menerima hukuman bagi anaknya yang sudah satu bulan lalu.
Atas kejadian itu pihak keluarga korban meminta diselesaikan secara hukum.
Hingga berita ini dipublis, kepolisian setempat belum memberikan keterangan resmi atas insiden tersebut.*** Rul