KABARTERKINI.NEWS– CAMAT Kairatu, Marcoroy B Lekaweal membuka kegiatan tangkal Radikalisme yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku di aula Korwil Pendidikan kecamatan.
Kegiatan yang digelar 4-6 Mei 2024 itu bertajub Smart Bangsaku, Bersatu Indonesiaku.
Camat dalam sambutannya memberikan apresiasi dan terimakasih kepada jajaran BNPT hingga FKPT Maluku yang telah memilih kawasan administratif Kairatu sebagai pusat pelaksanaan kegiatan.
Dia menyadari, pentingnya edukasi radikalisme kepada perempuan dan anak guna menangkal potensi yang bisa saja merasuki alam pikiran anak sejak dini.
Lekawael mengungkapkan, generasi muda di era sekarang dihadapkan dengan tatantangan serta ujian globalisasi.
Yang mana, teknologi informasi melaju pesat sehingga anak anak dapat menjadi sasaran pelaku radikalisme untuk menyebarkan fahamnya melalui internet.
“Untuk itu, melalui kegiatan ini, dapat memberikan pencerahan. Baik kepada anak, maupun orang tua untuk menyadari bahaya radikalisme. Baik dapat doktrin di lingkungan tempat tinggal maupun melalui teknologi informasi, Media sosial dan lain-lain,” beber dia.
Lekawael tegas menyatakan dukungan kepada BNPT dan FKPT atas pelaksanaan kegiatan dimaksud.
“Kiranya BNPT dan FKPT sering seringlah buat kegiatan seperti ini. Agar apa yang disampaikan hari ini dapat kembali diperkuat melakukan giat giat lainnya di akan datang,” pungkasnya.
Ketua FKPT Maluku, Dr. Abd.Rauf melalui sekretaris FKPT Maluku, Moh. Assel menyatakan, kegiatan tersebut digelar berdasarkan program kegiatan Direktorat Pencegahan BNPT Tahun Anggaran 2024, yang mana kegiatan yg sama sebelumnya telah dilaksanakan di Kabupaten Maluku Tengah, pada tahun 2023 dan untuk tahun 2024 dilaksanakan di Kabupaten Seram Bagian Barat.
“Umumnya, berdasarkan penelitian BNPT tahun 2023 angka Indeks Potensi Radikalisme menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 1,7 dibanding tahun 2022,” ungkapnya.
Dikatakan, hasil survei menunjukkan jika indeks potensi radikalisme lebih tinggi pada perempuan, generasi Z, dan masyarakat yang aktif di internet dalam mencari dan menyebar konten keagamaan.
Hal tersebut membuktikan bahwa perempuan dan generasi muda khususnya generasi Z lebih rentan terpapar oleh radikalisme.
“Olehnya itu, kegiatan kami di Kairatu, melibatkan perempuan dan anak. Sebanyak 100 anak dan orang tua wali kami undang dalam kegiatan. Puji syukur berjalan sesuai harapan,” ungkap Assel.
Assel mengakui, kegiatan BNPT-FKPT Maluku puncaknya pada 5 Juni. Dalam prosesnya, memberikan gambaran secara jelas kepada masyarakat khususnya perempuan dan anak mengenai terorisme di Indonesia khususnya Maluku, meliputi ancaman, kerawanan, hingga pertumbuhannya, sebagai bagian dari kewaspadaan bersama dalam upaya pencegahan terorisme,
Sementara Korwil Dinas Pendidikan kecamatan Kairatu-Kairatu Barat, M. Ma’ruf menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas gelaran kegiatan tersebut.
Terlebih kata dia, telah melibatkan pihaknya dalam progres penguatan kapasitas anak dan perempuan di wilayah Kairatu.
“Kami tentu bersyukur, BNPT dan FKPT mempercayakan kami menyediakan tempat dan peserta kegiatan. Karena kami melihat kegiatan ini penting sekali untuk anak anak dan perempuan. Apalagi di tengah gempuran teknologi begitu canggih. Faham radikalisme sangat rentan langsung ke anak anak. Sehingga kegiatan ini sangat penting,” jelas Ma’ruf.
Ma’ruf berharap, kegiatan tidak sampai disini, melainkan ada agenda lain dari BNPT – FKPT Maluku untuk memperkuat pemahaman yang sudah diberikan oleh pemateri.
“Harapannya, ada kelanjutan kegiatan seperti ini di Kairatu,” pungkas dia.***