KABARTERKINI.NEWS – Bupati Seram Bagian Barat Moh Yasin Payapo diminta untuk segera melakukan penyegaran dan mengevaluasi Camat kecamatan Amalatu. Pasalnya camat yang diketahui dijabat oleh Anawia Wakano dinilai tidak mampu melakukan pelayanan yang baik terhadap masyarakat dua desa Hualoy dan Tomalehu.
Acim Lusy, salah satu warga masyarakat setempat menegaskan, camat sebagai panjangan tangan dari pemerintah kabaupaten mestinya lebih proaktif menyapa masyarakat di wilayah yang dipimpinya.
Namun, selama ini kata Lusy, sang camat terkesan cuek bahkan nyaris tidak menyambangi dan menyapa masyarakat selain masyarakat negeri Latu.
“Camat Amalatu Anawia Wakano segerah dievaluasi dan digantikan, karena sampai saat ini belum ada pertemuan dan hadir bersama sama masyarakat kedua desa Hualoy dan Tomalehu yang merupakan desa wilayah yang dipimpinnya,” ungkap dia.
Dia membeberkan, sampai dengan detik ini sejak konflik melanda daerah itu, camat Amalatu tak pernah hadir bertatap muka bersama masyarakat Hualoy dan Tomalehu.
Menjadi pertanyaan kami, apa masyarakat kedua desa ini bukan masyarakatnya atau bagaimana.
Lanjut Lussy, beliu sebagai kepala wilayah jangan hanya diam dan duduk manis di kantor.
“Ibu camat mestinya harus banyak melakukan kunjungan di Desa – Desa yang masuk wilayah yang dipimpinnya,” tegas dia.
Dia mengendus, Wakano hanya menjadi camat untuk Latu saja.
Diakuinya, camat juga punya keluarga di Tomalehu dan Hualoy tapi camat tidak luangkan waktu untuk hadir dan melihat keluarganya baik Hualoy maupun Tomalehu.
“Dan Kenapa persoalan antara ketiga Negeri sampai saat ini tidak bisa di selesaikan. Itu juga karena sang Camat hilang dan entah kemana saja. Jika begini terus, mundur diri saja. Itu lebih baik,” tekan Lusy.
Untuk itu, lanjut dia, Bupati SBB Moh Yasin Payapo untuk segerah mengevaluasi Camat Amalatu karena tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik selaku pimpinan di wilayah Kecamatan Amalatu.
Hingga berita ini diterbitkan, camat Amalatu belum dapat dikonfirmasi.***FIT