KABARTERKINI.NEWS – Aca Nurubulu seorang pelaku Usaha Kecil Menenga Mikro (UMKM) di Desa Uraur Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) membuat Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) terkejut. Tim TPID berkesmpatan melihat langsung proses produksi minuman beralkohol alami dari bahan dasar buah Galoba olahan wanita itu.
Sayangnya, kreativitas langkah itu tidak mendapat perhatian serius pemerintah daerah setempat. Meskipun anggur galoba produksi Ibu Aca telah dikenal dan disukai oleh masyarakat lokal.
Ketua Tim TPID, Brian Solissa usai melalukan kunjungan di desa tersebut menegaskan keuletan Ny. Aca Nurubulu melestarikan usaha tradisi keluarga itu minim perhatian dan uluran tangan dari Pemerintah daerah.
“Minuman ini sangat banyak khasiat dan manfaatnya dibandingkan dengan minuman beralkohol yang dijual di pasaran atau yang selama ini di produksi oleh masyarakat di Bumi Saka Mese Nusa, seperti minuman Jenis Sopi, Sageru atau minuman lainnya,”jelas Brian pada media ini.
Lebih lanjut Brian mengatakan, menurut pengakuan masyarakat yang pernah mengkonsumsi Anggur Galoba dapat menghilangkan rasa Lelah, menambah stamina, mengurangi kolesterol dan mengandung vitamin C yang berguna bagi kesehatan tubuh manusia.
Dikatakan, untuk mendapatkan hasil dan kualitas yang bagus, Anggur Galoba terbuat dari campuran Galoba Jantung, Buah Nanas, Buah Lemon atau Jeruk, Sopi, Gula Aren dan Vanili.
Bahkan, Brian menjelaskan tata cara membuat Anggur Galoba untuk menjadi produk unggulan UMKM, yaitu Buah Nanas dikupas, kemudian di parut dan diambil sarinya, kemudian dipanaskan dalam wajan penggorengan, selanjutkan dimasukan Galoba yang telah di kupas (lepaskan kulit dari sarinya), dicampur dengan lemon atau jeruk yang telah diambil sarinya dan diaduk sampai mendidih.
Setelah semua tercampur, kemudian dicampur dengan Vanili dan Gula Aren selama beberapa menit dan diangkat untuk didinginkan dalam Wajan penggorengan tersebut. Hasil akhirnya, setelah semua selesai kemudian dicampurkan dengan Sopi dengan ramuan yang telah selesai diolah dan didinginkan tersebut dan siap untu disajikan.
“Khasiat Anggur Galoba tidak diragukan lagi sebagai minuman yang menyegarkan dan menyehatkan apabila dikonsumsi secara teratur,” akui Brian.
Brian mengaku, Anggura Galoba pernah mendapat penghargaan dalam event-event penting baik secara nasional maupun internasional sebagai minuman lokal inovatif. Misal saat pelaksanaan Sail Banda pada Tahun 2000 dan telah mendapat penghargaan dari Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak ketika melakukan kunjungan di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Ironisnya, meski telah dikenal dan disukai oleh masyarakat lokal, sampai saat ini tidak tersentuh oleh Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat.
“Saya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah Desa atau setidaknya dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab SBB, faktanya setiap mau ada acara atau kegiatan besar, mereka selalu datang meminta untuk menampilkan Anggur Galoba sebagai UMKM produk lokal,” tegas Brian menirukan ucapan Aca.***
*Fakta Ilmiah Tentang Galoba*
Indonesia umunya menyebut buah ini sebagai Pining Bawang atau dalam bahasa ilmiahnya Hornstedtia alliacea. Di Privinsi tetangga Maluku, yakni Maluku Utara menyebutnya Golobe. Daerah lampung dipanggil ketanim. Sementara di Maluku khususnya di Seram Bagian Barat (SBB) disebut Galoba. Galoba/ketanim/Golobe alias Pining Bawang ini adalah sejenis tumbuhan penghasil buah anggota suku jahe-jahean (Zingiberaceae). Buahnya yang manis agak masam biasa dimakan dalam keadaan segar. ***