KABARTERKINI.NEWS – Empat tahun berjalan dengan kekurangan anggaran operasional, tidak membuat pengelolah Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Kamal Kecamatan Kairatu Barat Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) terpapar.
Demi membesarkan majelis ilmu tersebut, semangat para pengurus dalam pengembangan kreatifitas dilakukan guna menyuburkan produktifitas Ponpes tersebut.
Dengan semangat yang kuat, pihak Ponpes melakukan terobosan dengan membuat produk lokal untuk dipasarkan ke tokoh-tokoh dan rumah makan yang ada dibeberapa tempat di Kabupaten SBB.
Pengasuh pondok pesantren Darussalam Kamal Muhammad Asyafiqi ,SPd, M. Ag ditemui media ini, mengakui santri yang tengah menjajaki ilmu agama di Ponpes Darusalam sebanyak 150 santri..
Sebagian besar diantaranya tinggal menetap dalam pondok pesantren sedangkan yatim piatu gratis dan tanggung jawab pihak pondok pesantren.
Tingginya kebutuhan para santrian/santriwati diakui tidak berbanding lurus dengan kondisi pondok pesantren.
Untuknya itu, Pengasuh atau pengelolah Ponpes membuat terobosan dengan menciptakan produk lokal dan dipasarkan.
Asyafiqi menyatakan, dari hasil pasaran produk tersebut, digunakan untuk operasional pondok pesantren. Dari biaya konsumsi santri setiap harinya, hingga kebutuhan penunjang lainnya dalam Ponpes.
“Dengan itu, saya harus pun mencari jalan bagaimana dapatkan dana tambahan untuk operasional pondok pesantren, maka dibukalah usaha rumahan bersama santri dengan memproduksi sumber daya lokal kopi bubuk kemasan, keripik singkong, keripik tempe dengan berbagai rasa, kerupuk serta madu asli dan membuka warung bakso,” ungkapnya.
Dari hasil yang kita peroleh lanjut dia, kembali diputar untuk usaha untuk menambah operasional pondok pesantren.
Dia mengaku, setiap minggu pihaknya memproduksi prodak lokal unggulan di kabupaten SBB. Produksi tergantung permintaan pasar yang mana dapat diketahui melalui stok prodak yang dititipkan di warung atau toko-toko.
Prihal produk dan harganya, dia menjelaskan,” Madu Asli dengan harga Rp 140.000, Coffee Original dan Jahe Rp 40 ,000. Kurupuk Tempe Rp 5.000, Keripik Singkong Rp 10,000 Seminggu Sekali kita produksi,serta bakso pagi dan malam dengan harga 10 per mangkok,” urainya.***FIT