KABARTERKINI.NEWS – Pasca gempa 26 September 2019 bermagnitudo 6,8 sampai detik ini masih melahirkan gempa-gempa susulan.
“Hingga dini hari pukul 13.50 Waktu Indonesia Timur (WIT), gempa susulan sudah mencapai 951 kali,” Kepala Sta. Geo. kelas I Karang Panjang Ambon, Sunardi dalam konfrensi pers, Kamis (3/10).
Dilanjutkannya, terhitung delapan hari diluar gempa pertama, dengan rincian hari pertama 244 kali, hari kedua 214 kali, hari ketiga 139 kali, hari keempat 102 kali, hari kelima 83 kali, hari keenam 94 kali, hari ketujuh 61 kali, dan sampai saat ini pada pukul 13.50 wit gempa susulan sudah mencapai 14 kali.
“Total semua gempa susulan 951 kali,” pungkasnya.
Dia menambahkan, gempa susulan makin hari makin mengecil dan magnitudonya dibawah 4 dan tidak signifikan untuk merusak.
“Tadi pada pujul 13.00 baru terjadi 2 kali gempa susulan dengan magnitudo 2,8 yang dirasakan di Kairaru dan 2,8 dirasakan di Ambon,” ujarnya.
Dirinya berharap gempa segera menurun, agar masyarakat kembali kerumah dan memulai akrifitas seperti biasa.
Korban Jiwa
Sementara korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB) bertambah.
Hingga saat kini, korban meninggal naik menjadi 38 orang. Data yang diperoleh korban meninggal bertambah dari Kota Ambon.
Sebelumnya diberitakan hanya 11 orang. Namun lambat laun angka menanjak menjadi 13 jiwa. Begitupun seterusnya.
Hal ini disampaikan Sekda kota Ambon, A.G Latuheru dalam konfrensi pers Media Center Penanggulangan Darurat Bencana Provinsi Maluku di Baileo Slamet Riyadi, Markas Korem 151/Binaiya, Kota Ambon, Kamis (3/10).
Bersamaan, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Farida Salampessy mengakui, untuk saat ini korban meninggal 36 orang. Tapi tadi ada baru penambahan dari Kota Ambon 2 orang. Namun belum masukan ke dalam data.
“Korban meninggal dunia di Kabupaten Maluku Tengah sebanyak 15 orang, SBB 10 orang dan Kota Ambon 13 orang,” rincinya.
Sementara untuk data pengungsi dan kerusakan rumah serta fasilitas lainnya masih terus di update oleh BPBD.**** RISKA