KABARTERKINI.NEWS- Terjadi aksi perkelahian antar dua kelompok pemuda di depan gedung Cendrawasih, Jalan Ali Moertopo, kelurahan Siwalima, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Minggu, (17/02). Akibat perkelahian antar warga tersebut, akibatnya dua korban tewas. Satu korban jiwa atas nama Ruben Labok dan Golden Gutandjala.
Perihal kejadian tersebut, Polres kabupaten kepulauan Aru mengeluarkan rilis resmi dan mengakui kejadian tersebut terjadi hari ini.
Krnologis kejadian berdasarkan hasil konfirmasi Kapolres Aru, AKBP Adolf Bormasa menyebutkan, sekitar Pukul 03.00 WIT saksi atas nama Yakobus Rumlus (31) bersama korban dan 2 orang rekan duduk di pangkalan ojek Kompleks Jembatan Labodo. Tiba- tiba datang pemuda belakang SMP N 1 (desa Lor- lor) -+ 10 orang yang sudah di pengaruhi minuman keras dengan tidak tau tujuan hendak kemana.
Diceritakan berdasar lapran saksi itu, bahwa pada saat pemuda kompleks belakang SMP N 1 Desa Lor-lor lewat di depan pangkalan ojek kompleks jembatan Labodo ditahan oleh korban dan menanyakan bahwa hendak kemana.
Merasa jawaban ditantang, pemuda yang tengah yang duduk di pangkalan tersebut kembali menyahut celoteh dari rombongan pemuda yang tengah melintas. Secara spontan dan cepat, korban langsung di keroyok oleh pemuda Lor-lor sehingga terjadi perkelahian.
Dijelaskan, pada saat korban dikeroyok dan saksi (Yakobus Rumlus) dan 2 teman lainnya berusaha untuk melerai tetapi korban masih di pukuli oleh beberapa orang pemuda kompleks belakang SMP N 1 asal desa Lor- Lor. kejadian itu kata Kapolres sempat membuat warga kompleks tersebut berhamburan keluar rumah.
Para pemuda asal belakang SMP N 1 desa Lor-Lor kemudian meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) sembari berteriak “sudah dua lubang.” Sudah dua lubang artinya sudah dua kali tusukan pisau ke tubuh korban.
“Saksi melihat korban langsung tejatuh tergeletak di atas jalan raya sehingga saksi langsung mengangkat korban tetapi korban sudah berdarah di bagian belakang dan saksi berteriak minta tolong kepada rekan-rekanya untuk mengangkat korban,” runut Bormasa, Kapolres Aru.
Selanjutnya, tepat pukul 03.15 WIT saksi bersama 1 orang rekannya langsung membawa korban dengan menggunakan sepeda motor menuju RSUD Cendrawasi Dobo, jl. KM 05 untuk mendapat penanganan Medis.
“Sayangnya, sesampainya di RSUD Cendrawasi Dobo tapi nyawa Korban tidak tertolong (Meninggal Dunia),” akui Kapolres.
Korban bernama Ruben Labok berumur 30 tahun tinggal di kompleks jembatan labudo Jl. Ali Moertopo Rt. 001 / 003.
Pukul 03.50 WIT korban meninggal dunia setelah dilaksanakan visum oleh pihak RSUD Cendrawasih dan langsung korban diantar dengan Ambulans kembali ke rumah duka bertempat di kompleks Kopi-kopi (desa Salarem).***
Serangan Balik Keluarga Korban
Tak terima melihat saudara mereka terbujur kaku tak bernyawa, Pukul 05.40 WIT setelah keluarga desa Salarem mengamuk dan langsung melakukan penutupan jalan di kompleks Kopi-kopi dan laksanakan swiping masyarakat asal desa Lor-Lor untuk membalas dendam.
Serangan balik ini, warga masyarakat desa Salarem mengamuk hanya di dalam kampungnya. Mereka kemudian mendatangi rumah keluarga Golden Gutandjala. Gutandjala berumur 34 tahun merupakan warga desa Salrem namun berasal dari desa Lor-Lor.
Golden Gutandjala akhirnya menjadi pelampiasan nafsu dan amukan para pemuda Salrem. Gutandjala dianiaya hingga tewas di tangan para pemuda Salrem.
Berdasar keterangan dari Sarah Kailey (33) Istri korban, bahwa penganiayaan hingga tewas suaminya tersebut dilakukan sekitar 30 pemuda satu diantarnya perempuan. 29 dan satu wanita yang menyeret keluar suami Sarah Kailey itu lengkap dengan benda tajam.
“Sara sempat melindungi suaminya. Dia berteriak kalau boleh jangan kepada suaminya. Balas dendam langsung kepada oknum yang yang menusuk Ruben Labok yang telah tewas sebelumnya. Kejadian pelampiasan emosi warga berlangsung tepat pukul 06:30,” papar Kapolres.
Selain menganiaya korban (Gutandjala) hingga tewas, rumah korban serta sepeda motor milik korban pun menjadi korban. Harta Tenaga Kontrak Dinas Perikanan Kep. Aru itu dibakar massa.
“Untuk meredam emosi warga, istri korban sempat mengambil alkitab untuk melindungi suaminya dari amukan para warga yang sudah nekat dan siap dengan senjata tajam,” ulas Kapolres.
Karen tidk berhasil, saksi (istri korban/Sarah) bergerak menuju Polres hendak melaporkan kejadian tersebut. Namun saksi belum sempat sampai di Polres Kepulauan Aru untuk melaporkan kejadian tersebut, suami tercintanya telah dibacok dan akhirnya tewas.
Korban dibacok hingga meninggal dunia dan diseret dari rumah korban kompleks Kampis II ke kompleks Kopi-kopi berjarak sekitar 2 KM dan dibuang dekat ruas jalan Pemda III (belakang kantor Bupati).
Nasib rumah dan motor korban terbakar namun dibantu oleh warga lainnya untuk memadamkan api.
Selanjutnya, pada pukul, 07.10 WIT Patroli PRC Polres Kepulauan Aru menemukan Mayat korban di Area Kompleks Kopi-kopi (Kompleks Salarem) RT 007/005, Kel. Siwalima dan langsung dilarikan ke RSUD Cendrawasih Dobo untuk dilaksanakan visum dokter.
Tindakan Pihak Polres, Koramil, Anggota SubPom
Kapolres Aru, AKBP Adolf menyatakan, pihak Kepolisian Polres Kepulauan Aru dan Anggota Pos Pom Dobo, Subdenpom XVI/2-1 telah melaksanakan olah TKP, dan menemukan 1 (satu) Buah Sarung Sangkur SS1 warna Putih 734 dengan nama yang tertulis GLEN 08 dan selanjutnya Danramil 1503-03/Dobo, Anggota subpom dan Danki E Yonif 734 melakukan pengecekan di gudang Kompi senapan E Yonif 734/ SNS. Brigif 27/Nusa Ina dusun blakang Wamar, Desa Durjela, Kec. Pulau2 Aru tetapi sangkur organik yang di gunakan oleh Kompi Senapan E Yonif 734/SNS bertulisan warna merah Jenis SS2.
Pihak Koramil dan anggota Sub Pom dan Danki E memanggil dan memeriksa anggota kompi atas nama Praka Glen Imlabla terkait kepemilikan sangkur dan juga Piter Goin pihak yang menerima pemberian sangkur dari Praka glen.
Terkait kepemilikan sangkur milik anggota TNI itu, Kapolres mengaku, pemuda Lor-Lor terkenal di wilayah Dobo merupakan pencuri yang hebat. Disini terindikasisangkur SS1 milik Sdr. Piter Goin security-nya PT. LTU dicuri. Faktanya, di rumah Piter Goin terjadi pencurian dan dirinya kehilangan 2 buah hp dan sangkur SS1 tersebut yang ditemukan sarungnya di TKP.
Sangkur tersebut milik pribadi Praka Glen Imlabla, Nrp 31080228760887, jabatan Taban yanrad Tonban Kipan E Yonif 734/SNS, Brigif 27/Nusa Ina dan menurut keterangan ybs bahwa sangkur tsb dibeli di Jakarta dan bukan merupakan sangkur Inventaris Yonif 734/SNS.
“Sampai saat ini anggota TNI/Polri masih siaga dengan bersenjata pada Rumah duka kedua Korban meninggal dunia masing-masing (kompleks Salarem Kopi-kopi dan kompleks Belakang Polsek Pulau2 Aru) bahkan tempat basecamp kedua kampung tersebut,” akui Kapolres.
Sementara di wilayah perbatasan, masyarakat Lor-lor berjumlah 24 orang sudah mengungsi amankan diri di Makoramil Dobo sambil menunggu situasi aman. Masyarakat yang mengungsi ditangani oleh Pemda Kepulauan Aru dan masyarakat dari desa Lor – Lor yang ada di kota Dobo berjumlah sangat sedikit dibandingkan dengan masyarakat desa Salarem.
Pelaku Penikaman
Para Pelaku penikaman korban 1 sudah di bekuk oleh Buser Polres Kepulauan Aru sebanyak 2 orang diantaranya;
- ELIA KAUY alias EGEN (18 tahun, Pengangguran, KP, Kompleks Wara).
- GEMARIO KAUY alias ISAK (15 tahun, Pelajar SMA, KP, Blakang SMP N 1 Dobo).
- TERA KAUY (Masih dalam pengajaran Polisi)
- PITER KUBELA (Masih dalam pengajaran Polisi)
Situasi hingga berita ini diturunkan telah terkandali dan kondusif. Anggota TNI dan Polri sudah standby bahkan melaksanakan patroli keliling pada semua basis kedua kelompok masyarakat tersebut.*** TIM