KABARTERKINI.NEWS– Banyak pejabat negara tercengang mendengar kegigihan pemilik nama lengkap Hambra Samal ini. Kariernya melejit dari titik Nol di Pulau Seram hingga kini berada dipuncak deretan tokoh-tokoh Nasional asal Maluku di Jakarta.
Hambra Samal, lahir di Ketapang desa Lokki kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) pada 10 Oktober 19 Oktober 1968 silam.
Menamatkan pendidikan starata satu di kampus Basudara, Universitas Pattimura Ambon Fakultas Hukum.
Hambra dikenal jago dalam hal managemen dan bisnis. Kemampuannya itu hingga menjadi bintang.
Hambra dikalangan tokoh Maluku menjadi figur seksi karena kepiawaian dalam menjalani hubungan dan membangun relasi. Meski bukan seorang politisi murni, Hambra faham benar konstalasi politik Nasional, apalagi daerah. Berkarakter kuat, optimis, memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi.
Usut punya usut, semasa kuliah, Hambra adalah aktivis besar pada masanya. Bergabung dan pernah menjadi sekretaris PMII cabang Ambon. Juga menjadi bagian dari terbentuknya BKPRMI pertama di Maluku dan menjadi ketua. Hambra memimpin BKPRMI Ambon masa itu (DPW BKPRMI Maluku sekarang).
Saya teringat catatan senior jurnalis beberapa tahun lalu, Ahmd Ibrahim. Dia menulis Cerita Dahlan Iskan Menaruh ‘Nasibnya’ di Tangan Putra Maluku.
Putra Maluku ini sementara diamanahkan mengawal keberlangsungan Pelindo II sebagai Wakil Direktur Utama.
Gerak Sosial Hambra untuk Maluku
Konsistensi Hambra menabur benih kebaikan di Provinsi Maluku sudah gencar dilakukan sejak tahun 2009.
Berbagai agenda sosial dilakukan melalui momentum-momentum penting berdampak langsung kepada masyarakat Maluku.
Hambra aktif menggandeng mitra kerjanya untuk mengeksekusi kebutuhan-kebutuhan urgen di sejumlah titik di Maluku. Hal ini kemudian mendorong orang berspekulasi politik yang bukan bukan terhadapnya.
Yang paling keliatan disaat musibah gempa Maluku beberapa tahun sialm. Hambra tidak tanggung-tanggung turun langsung bersama jajaran pimpinan BUMN untuk menyalurkan miliaran juta bantuan.
Project startegis bersama mitra terus digenjot demi pembangunan, baik Sumber Daya Manusia maupun Infrastruktur. Universitas Pattimura sebagai icon keberagaman kampus Basudara didorong. Air bersih, instalasi listrik gartis, Sembako dan masih banyak lagi terdistribusi secara baik dan merata di hampir 11 kabupaten/kota di Maluku.
Namun, yang menarik, tidak seperti orang Maluku pada umumnya, Hambra memilih tidak menjadi populer.
Maluku pada umumnya butuh figur pemimpin yang tepat. Pemimpin yang paham kebutuhan daerah bukan “mangarti” demi mengejar popularitas.
Hambra Samal berdasar jejak rekam, cocok menjadi pemimpin di daerah. Entah Gubernur masa depan Maluku atau sekrang bisa langsung jadi Bupati di Saka Mese Nusa sembari membangun dasar basis politik.
Hambra dalam segala hal adil mampu mengambil keputusan dan kebijakan berdasarkan porsi yang tepat. Mampu menerapkan kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi semua kepentingan. Ini dibuktikan dengan posisinya hingga kini masih menjadi bintang di elit nasional.***
Penulis: Muh. Fahrul Kaisuku | penggiat Literasi dan Lingkungan, praktisi media mainstream