KABARTERKINI.NEWS– WARGA Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) khususnya di wilayah Geser, Gorom, Kesui, Teor akhirnya lega. Pasalnya, salah satu perusahan swasta akhirnya membuka rute melayari daerah-daerah terjauh di kabupaten itu.
Kapal Motor (KM) Cantika Lestari 99 yang dijagokan melayani masyarakat yang hendak mencapai daerah-daerah tersebut. Pulang Pergi (PP).
Sebagiamana diketahui, masyarakat di wilayah SBT khusunya Teor-Kesui sangat mendambakan rute pelayaran wilayah mereka.
Bertahun-tahun mereka harus “menelan ludah” menerima kenyataan “pahit” akan akses transportasi laut yang begitu sulit. Desakan dalam bentuk kampanye hingga demonstrasi telah dilakukan sebelumnya selama bertahun-tahun.
Perjuangan dan harapan masyarakat berbuah manis di penghujung tahun 2019. Mereka kini suda bisa tersenyum lebar karena KM Cantika Ekpres telah membuka rute hingga ke teor. Meskipun itu baru rencana.
Pelayaran perdana KM Cantika Lestari 99 baru akan berlayar tanggal 05 Desember mendatang. Masyarakat dengan suka cita menyambut serta memberikan apresiasi kepada sejumlah tokoh.
Sejumlah tokoh yang dinilai berjasa dalam membuka rute itu diantaranya komisi I DPRD Maluku Alimudin F Kolatlena.
Politisi partai Gerindra itu diberi apresiasi oleh sejumlah tokoh. Apresiasi yang dilayangkan kepada mantan anggota DPRD Kabupaten SBT itu juga terbaca di status-status media sosial Facebook.
Umumnya warga net asal SBT itu mengetahui adanya upaya Alimudin menyuarakan penambahan kapal melalui media mainstrem baik cetak, online maupun TV.
Sebagimana diketahui, tepat tanggal 7 November lalu, Ali melakukan konfresi pers untuk mendorong adanya penambahan kapal untuk melayari rute tersebut.
Jauh sebelum itu, Ali dikenal sosok terdepan yang selama ini memperjuangkan masalah transportasi di wilayah-wilayah terluar di kabupaten bertajub Ita Wotu Nusa itu.
Saling Klaim Dibalik Rute Kapal Milik PT. Pel Darma Indah
PANTAUAN media ini, tidak sedikit pula warga NET mengklaim itu merupakan hasil perjuangan “jagoan” mereka masing-masing.
Ada yang menyebut semua itu kerja pemerintah daerah dibawah pimpinan Abdullah Mukti Keliobas. Ada juga yang secara tersirat menyatakan itu hasil kerjanya Fauzan Husni Alkatiry (adik kandung Wakil Bupati, Fachri Husni Alkatiri) yang saat ini adalah anggota DPRD Provinsi Maluku.
Adu mulut tak terelakan di dinding media sosial facebook. Grup New Pilar SBT dengan total anggota mencapai 43 ribu itu ramai membincangkan siapa yang paling berjasa.
Pengklaiman antar warga NET ini pun terbawa hingga sampai di rumah-rumah kopi di kota Bula. Sejumlah aktivis dan kalangan menegah ke atas sibuk mendiskusikan fenomena itu.
Jangan Membuang Energi, Ini Kerja Kolektif
ANGGOTA DPRD Provinsi Maluku, Alimudin F Kolatlena menegaskan. Rute pelayaran yang dibuka perusahan swasta itu merupakan hasil kerja bersama.
“Ini hasil kerja bersama. Antara kami di DPRD dan pemerintah kabupaten SBT. Kami juga mengakui ini berkat dorongan kuat
masyarakat SBT. Teman-teman organisasi, maupun lembaga-lembaga sosial yang lain. Ini hasil kerja kita semua,” ungkap mantan presiden Mahsiswa IAIN Ambon tersebut.
Ditemui usai melaksanakan sholat jumat di Ambon, (29/11) Ali mengakui dirinya pernah menyuarakan hal ini melalui sejumlah media
mainstrem di Maluku. Baik online, cetak maupun TV.
“Ia benar, awal bulan lalu, saya mengajak teman-teman media untuk menyuarakan kebutuhan masyarakat disana,” akui dia.
Ali menyadari sungguh, media sebagai pilar ke-empat bangsa punya potensi kuat dalam mendorong aspirasi agar dapat didengar. Media punya daya dorong kuat hingga berefek sesuai target.
“Untuk itu, saya berinisiatif melakukan konfresi pers, bicara persoalan kebutuhan aramda laut untuk melayari wilayah SBT,” paparnya.
Ali menegaskan, pada dasarnya, perjuangan hingga rute pelayaran wilayah SBT dibuka merupakan sebuah proses panjang dan alot. Itu kata dia, kelanjutan dari perjuangan anggota DPRD provinsi periode sebelumnya. Ini kelanjutan dari perjuangan pemerintah daerah, bahkan ini kelanjutan dari perjuangan para aktivis yang tergabung dalam organisasi kepemudaan yang ada di SBT.
“Jadi jangan riuh. Terpenting sekarang, masyarakat sudah bisa tersenyum. Kebutuhan dasar sedikit demi sedikit kita perjuangan bersama,” ungkap Ali.
“Jangan ribut-ribu soal itu. Saling klaim itu tidak produktif,” tambahnya menegaskan.
Menutup keterangannya, Ali menyatakan akan berupaya untuk menambah satu armada lagi untuk melayari wilayah di kabupaten SBT.
“Saya diamanatkan oleh masyarakat SBT. Saya dipesan untuk menyuarakan kebutuhan-kebutuhan dasar mereka di parlemen. Bukan saja bidang transportasi, hal lain akan kami perjuangkan. Ini amanah. Mari bersatu lalu kita kawal bersama,” kunci Ali menutup keterangannya.*** RUL