KABARTERKINI.NEWS– Polemik tempat parkiran kembali muncul dan ramai di perbincangkan setelah nama ibu Gubernur ikut di seret dalam permasalah ini.
Salah satu Aktivis di Kota Ambon saat di Hubungi media ini kemarin, ikut menanggapi polemik ini.
Hamid Fakaubun yang juga mantan Karateker Ketua KNPI Kota Ambon sangat menyayangkan ada pemikiran pemuda seperti itu.
Pasalnya komentar Paliyama yang mengatas namakan pemuda dan korda KNPI itu tidak memiliki dasar dan bukti yang akurat akhirnya dia lebih mengarah kepada fitnah dan pencemaran nama baik.
Pemikiran-pemikiran dari pemuda seperti inilah perlu di rekonstruksi ulang karena selain tidak memiliki basis data yang akurat kemudian argumentasinya sangat ngaur dan sarat akan kepentingan politik praktis.
“Hemat saya komentar yang mengatasnamakan KNPI inilah yang membuat KNPI tidak memiliki nilai tawar dihadapan pemerintah dan pemuda pada umumnya sebab nama besar KNPI dibawah-bawah hanya untuk kepentingan pribadi dan kepentingan pragmatis kelompok tertentu,” ungkapnya.
Fakaubun menyarankan, kedepan kalau kalau hendak bicara, hadir diruang menggunakan Atribut KNPI maka bicaralah kepentingan kolektif pemuda di ruang publik.
Itu jauh lebih baik dan bermartabat dari pada menyeret diri dalam arus kepentingan pragmatis.
Kemudian KNPI itu organisasi besar sebab di dalamnya terdapat berbagai tokoh intelektual dan elemen pergerakan dari berbagai Organisasi Kepemudaan dan kemahasiswaan untuk itu jangan menurunkan kebesaran KNPI hanya untuk kepentingan pragmatis semata.
“KNPI sebagai wadah bernaung pemuda sudah menyiapkan ide dan gagasan apa untuk menjawab tantangan kedepan, apalagi kita di masa recovery karena pendemi dan menuju ke masa resisi ini apa yang harus persiapkan KNPI untuk generasi muda Maluku sebagai laboratorium Ide dari Pemuda Maluku untuk menghadapi massa ini,” jelasnya.
Pemikiran-pemikiran dan diskursus wacana seperti inilah yang wajib diperbincangkan dan diperjuangkan karena berurusan langsung dengan hajat hidup pemuda Maluku.
“bukan sebaliknya membawa-bawa dan menyeret nama KNPI diruang publik hanya untuk kepentingan pragmatis kelompok tertentu sudah begitu pernyataannya ngaur dan tak berdasar,” kunci Hamid.*** TASYA