KABARTERKINI.NEWS – Warga Pelauw, kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dikagetkan dengan ditemukannya sesosok mayat pria 40 tahu.
Pria naas itu ditemukan para crew Nelayan bodi jaring Marasina, pada hari Minggu (6/1/2019) sekitar pukul 04.00 WIT (Minggu dini hari).
Penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki yang belakangan diketahui bernama Udin Ode (40 tahun), pertama kali ditemukan oleh Hasan Ali Angkotasan, bodi Jaring Marasina, yang kala itu sedang mencari ikan di peraian Negeri Pelauw.
Kasubag Humas Polres P.Ambon dan Pp.Lease, Ipda Julkisno Kaisupi,yang dikonfirmasi Wartawan membenarkan adanya penemuan mayat laki-laki dewasa oleh Nelayan bodi jaring Marasina di perairan Negeri Pelauw.
“Benar Minggu dini hari ada warga yang ditemukan tewas mengapung di Perairan Laut Negeri Pelauw. Korban pertama kali ditemukan oleh para Nelayan bodi jaring Marasina,yang sementara mencari ikan antara laut seram dengan laut pulau Haruku.Korban telah dievakusi dari laut dan sudah dibawah pulang ke rumah duka di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala,Kota Ambon,” ungkap Mantan Kapolsek Teluk Ambon itu.
Perwira pertama Polri berpangkat satu balok emas itu mengungkapkan, kronologi penemuan jasad korban yang mengapung di perairan laut Negeri Pelauw, berawal ketika, bodi jaring Marasina yang dikemudikan Hasan Ali Angkotasan bersama dengan beberapa rekan nelayan, berangkat dari pelabuhan Negeri Pelauw dengan tujuan mencari ikan di sero yang berada di perairan laut Seram
Saat sedang melintas di perairan antar laut Seram dan laut Pulau Haruku, salah satu Nelayan Amir Tuasikal, yang saat iti berada di depan bodi menggunakan senter untuk melihat sampah di laut dari depan bodi jaring.
Saat sedang menyalakan nyala senter untuk membersihkn tumpukan sampah kayu yang berada di permukaan laut, Amir Tuasikal melihat sosok yang terapung yang dikiranya tumpukan sampah kayu yang hanyut terbawah air laut.
Amir Tuasikal pun kaget bukan kepalang ternyata sosok yang dilihatnya mengapung di permukaan air laut bukannya tumpukan sampah kayu melainkan sosok mayat seorang laki-laki yang sedang terapung dengan kondisi tidak bernyawa (meninggal dunia ).
Melihat adanya sosok jasad laki-laki dewasa yang mengapung di permukaan laut, membuat Amir Tuasikal lantas memberitahu rekan-rekan nelayan yang menumpangi bodi jaring Marasina untuk mendekat dan mengevakusasi jasad korban untuk di bawah ke Pelabuhan Negeri Pelauw.
“Jasad korban yang berhasil di evakusi oleh para nelayan bodi jaring Marasina di pelabuhan Pelauw, sekitar pukul 05.00 WIT, merupakan salah satu warga Desa Waiheru, Kota Ambon yang hilang saat sedang mencari ikan dengan cara menyelam menggunakan panah ke dasar laut. Semenjak dinyatakan hilang pada hari Jumat (4/1/2019), pukul 20.00 WIT, korban terus dicari oleh pihak keluargnya namun tidak dapat ditemukan,” turur Julkisno.
Dikatakannya, menurut pengakuan Karim, salah seorang rekan korban, kepada anggota Polsek Haruku menerangkan, awalnya pada hari Jumat, sekitar pukul 12.00 WIT korban bersama, dirinya dan salah temannya bermana Sam,berangkat dari Waiheru menuju ke Dusun Wailei, Kecamatan Kairatu Timur, Kabupaten SBB, dengan tujuan keperluan menangkap ikan dengan cara menyelam menggunakan panah.
Pada saat tiba di Dusun Wailei, pukul 19.00 WIT, korban bersama dengan dua orang saksi (Karim dan Sam) pergi menangkap ikan di pesisir pantai dusun Wailei.
Pada saat korban turun ke dalam air pantai, kedua saksi menunggu korban di daratan dengan jarak antar korban dengan kedua saksi, sekitar 30 meter dari darat ke laut. Kedua saksi yang menunggu merasa sudah lama sekitar 1 jam, keluarga langsung berteriak-teriak korban. Namun tidak terdengar suara balasan dan tidak melihat cahaya senter korban.
Kemudian keluarga langsung meminta pertongan warga dusun wailei untuk berusaha mencari di daerah lokasi korban menyelam namun hanya menemukan panah yang korban gunakan.
Pada saat itu juga keluarga berusaha mencari keberadaan korban di sekitar perairan laut Dusun Wailei namun tak kunjung untuk menemukan jejak keberadaan korban. Keluarga baru mengetahui keberadaan korban dari Warga Desa Pelauw,mengenai jasad korban yang ditemukan mengambang di perairan laut Negeri Pelauw, oleh para nelayan bodi jaring Marasina dan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak utk diproses hukum dan menolak di lakukan otopsi,” Pungkasnya.***Rul