KABARTERKINI.NEWS– Reses atau masa Reses adalah masa dimana DPR melakukan kegiatan di luar masa sidang, terutama di luar gedung DPR. Misalnya untuk melakukan kunjungan kerja, baik yang dilakukan anggota secara perseorangan maupun secara berkelompok.
Seperti yang dilakukan satu Anggota DPRD kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) ini.
Sebut saja Eko Budiono. Anggota DPRD SBB dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dirinya hadir dengan warna yang berbeda dari kawan-kawannya yang telah melakukan reses sebelumnya.
Eko benar-benar menjadi inspirasi baru dalam dunia perpolitikan di Kabupaten SBB. Pasalnya, dirinya menghadirkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Langkah Eko menyusul kondisi kabupaten SBB khususnya Kecamatan Kairatu yang belum terlepas dari masa tanggap darurat Gempa Maluku.
Kehadiran dua lembaga itu dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait gempa yang selalu terjadi di Kairatu.
Eko Budiono kepada wartawan mengaku, langkah yang diambil guna menekan kekhawatiran atas musibah gempa susulan yang sering dirasakan di Kairatu dan Kairatu Barat.
Mereka (warga) diberi Two-way radio atau telfon radio oleh Eko. Telfon radio dimaksudkan untuk kordinasi dalam mengantisipasi gempa.
“Hadirnya BMKG SBB dalam reses tersebut, untuk menjelaskan sumber – sumber terjadi gempa dan tsunami serta penyebab terjadinya tsunami kepada masyarakat agar masyarakat lebih paham,dan tidak mudah terprovokasi dengan isu yang disampaikan oleh orang yang bukan ahlinya,” papar Eko.
Disamping itu kata lanjut Eko, pihaknya mendengar saran dan masukan serta project perencanaan dalam peningkatan taraf ekonomi. Yang nantinya disebut dengan aspirasi masyarakat setempat.
Untuk diketahui, tema reses Eko Budiono alias Pilmuda ialah Mitigasi Dini Di Negeri 1000 Gempa.
Giat penyerapan aspirasi serta pemberian wawasan mitigasi bencana dipustkan di balai desa Waimital Kecamatan Kairatu Kabupaten SBB, Sabtu (16/11/2019) lalu.
Inisiatif melibatkan BMKG dan BPBD dalam reses diapresiasi masyarakat setempat.
Salah satunya adalah tokoh pemuda Fathin Tuasamu mengaku sangat senang dengan kehadiran BMKG dan BPBD mewarnai reses Eko.
Ia menyatakan, dalam memberikan penjelasan yang gamblang terhadap bencana yang sedang di rasakan masyarakat kairatu, sehingga nantinya masyarakat tidak lagi terprovokasi dengan berita – berita HOAX yang membuat warga panik dan ketakutan.
“Ini sangatlah positif,saya sangat mengapresiasi reses ini, sebab kita bisa mendapatkan penjelasan langsung dari ahlinya,dan sekaligus menipis isu – isu yang hanya sifatnya membuat provokasi masyarakat dengan berita HOAX,” ungkap Fathin.
Dalam paparan resesnya Eko Budiono dengan style low profilnya memohon maaf jika di periode pertama masih belum banyak memberikan manfaat bagi konstituennya, untuk itu di periode kedua ini saya ingin berbuat maksimal dengan tujuannya adalah kesejahteraan masyrakat
Untuk menjawab permintaan warga masyarakat dan Babinsa yang ikut hadir dalam acara tersebut terkait dengan jalan evakuasi, Eko Budiono menyampaikan bahwa usulan perbaikan jalan yang ada dari desa waimital ke instalasi militer dodiklatpur pernah di sampaikan juga melalui media ini disaat warga masyarakat bergotong royong menutupi lubang jalan yang rusak
Hal itu dilakukan sebelum terjadi bencana bahkan dulu ketika cagub yang sekarang menjadi gubernur terpilih ketika diskusi pada saat itu beliau juga sudah menyampaikan kalau jalan itu akan menjadi perhatian serius karena ada instalasi pendidikan militer di sana, mudah – mudahan apa yang disampaikan pak Murad Ismail bisa terealisasi nantinya.
Sebelumnya, Eko yang pernah diwawancarai media ini beberpa waktu lalu sebelum pelaksanaan reses mengaku ada ribuan nyawa di sini (Kairatu – Kairatu Barat) yang hidup dengan kekhawatiran dan was-was.
Banyak yang tinggal jauh dari ketinggian, kalau jalan evakuasinya seperti saat ini saya khawatir akan banyak korban nantinya,apalagi jaraknya cukup jauh untuk mencapai ketinggian
“Belum lagi seringkali istri – istri prajurit TNI Dodiklatpur sering terjatuh karena jalan yang rusak dan salah satu mitigasi bencana yang terbaik adalah jalur evakuasi yang baik pula,” cetus Budiono.*** FIT