KABARTERKINI.NEWS – Alumni Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) menggelar deklarasi dan pembentukan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Provinsi Maluku. Kegiatan tersebut bertempat di Aula Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Maluku Kota Ambon, Kamis, (15/8/2019).
Inisiator kegiatan sekaligus Ketua IAP Persiapan Maluku Julius DJ Madeten, S., MT yang juga salah satu alumni PWK Angkatan 86 Universitas Bosowa Makassar (Sebelumnya Universitas 45) dalam sambutannya menyampaikan, sebagai organisasi profesi tertua di Indonesia dan Asia Tenggara dan pertama di indonesia tentunya para alumni PWK Maluku turut andil untuk sama-sama bergabung, agar PWK Maluku juga layak untuk diperhitungkan dalam setiap kegiatan-kegiatan maupun kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan tataruang.
“Perencanaan wilayah dan perkotaan agar kedepan pembangunan di Maluku lebih baik dan terarah, kita ingin membangun Maluku yang lebih baik, tapi kita perlu mempertajam dan meningkatkan kualitas planner kita,” ungkap Madetan.
Dikatakanya, IAP sebagai wadah profesi dibidang perencanaan wilayah dan kota harus eksis di Maluku Sebagaimana tema yang di usung, “Mewujudkan Peran Perencana dalam mendukung penataan ruang dan pembangunan maluku berbasis gugus pulau”.
Selanjutnya menurut Madeten yang juga sebagai Kabid Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Maluku juga mengatakan, jika IAP sudah ada para lulusan PWK tidak perlu mengikuti sertifikasi profesi diluar Maluku lagi seperti harus ke Sulsel, Jakarta dan Jawa Barat. Hal tersebut di karenakan IAP Maluku sudah terbentuk.
“Apalagi tahun 2014 lalu universitas Pattimura telah membuka jurusan perencanaan wilayah dan kota, adik-adik lulusan PWK Unpatti akan kami ajak untuk bersama-sama dalam peningkatan Basic planner mereka serta masuk di dalam keanggotaan profesi IAP,” harap Madetan.
Selain Madetan Inisiator selanjutnya Fiqran M Yusuf, ST juga mengatakan bahwa Deklarasi IAP Maluku sebagai bukti untuk mempertegas Esksistensi para alumni Perencanaan Wilayah Dan Kota di Maluku, para alumni PWK banyak dari Maluku yang bekerja diluar sebagai konsultan, LSM, maupun Tenaga Ahli lainnya pada kementerian terkait.
“Jadi potensi kita besar, maka itu Kita butuh wadah untuk menyatukan ide dan meningkatkan keilmuan kita dibidang PWK,” ungkap Yusuf salah satu putra asal SBT tersebut.
Selanjutnya menurut Yusuf yang juga mahasiswa Magister PWK di Institut Teknologi Bandung ini mengemukakan bahwa setelah deklarasi berkas permohonan pembentukan IAP Maluku akan dikirim ke Pengurus Nasional IAP di Jakarta untuk di verifikasi, selanjutnya akan ditunggu keputusan dari pengurus nasional IAP sesuai dengan mekanisme dan ketentuan organisasi yang diatur dalam AD ART IAP.
Ditambahkan Yusuf, Lebih jauh bila aspek administrasi dan persyaratan lainnya sudah lengkap IAP Maluku berencana akan berpartisipasi mengirim delegasi untuk mengikuti pertemuan 55th ISOCARP World Planning Congress (Organisasi Perencanan Wilayah dan Kota Sedunia) di jakarta pada tanggal 9 sampai dengan 13 September dan kongres nasional IAP Di Jakarta Pada Oktober Mendatang.
Hadir dalam Deklarasi tersebut Abdul Azis Hatuina., ST., MT, Akademisi PWK UINAM Makassar/Pengurus IAP Sulsel, Akademisi PWK Universitas Pattimura, Adnan A. A Botanri, ST., M.eng Ketua Lembaga Geospasial Maluku Jamaludin Mahulette, ST Mahasiswa PWK Unpatti, Para Alumni PWK dari Universitas Samratulangi, Universitas Hasanudin, ITN malang, UNISBA Bandung, ITENAS BANDUNG, Universitas Bosowa Makassar dan UIN Alaudin Makassar.**(IM)