KABARTERKINI.NEWS- Wakil Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri, melakukan launching (peluncuran) perdana beras Gumumae Desa Waiketambaru, Kecamatan Bula Barat, Minggu (11/02/2019).
Beras yang di-launching adalah beras asal desa setempat yang dibuat dalam kemasan 10 kg, dengan harga promosi Rp. 10.000 per Kg, yang diperuntukkan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Direkturat Jendral PDTU Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal RI, Hasrul Edyar saat menghadiri launching beras Gumumae, juga menyaksikan Panen Komoditi Padi yang dirangkaikan dengan kegiatan peresmian beberapa Peralatan dan Mesin. Sejumlah peralatan itu diketahui merupakan bantuan Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal dan Kementrian Pertanian di tahun 2018.
Didampingi Kepala Sub direktorat penanganan daerah rawan pangan Sauilyan, Kepala Subdirektorat Sugeng Triyati, Hasrul Edyar menyampaikan terimakasih kepada pemda SBT beserta pimpinan OPD teknis yang sudah mengundang dirinya untuk mengahadiri launching beras Gumumae SBT.
“Saya ucapkan terimakasih kepada pemda SBT karena sudah mengundang kami untuk mengahadiri launching beras Gumumae SBT,” ungkap Direkturat Jendral PDTU RI Hasrul Edyar.
Selain Wakil Bupati SBT Fachri Husni Alkatiri, turut hadir juga Kajari SBT Riyady, Kadis Pertanian SBT Gajali Salampessy beserta staf, Anggota Polres SBT, Kabag Humas SBT Ilham, Kadis Ketahanan Pangan Mirna Derlen, Kadis Kearsipan Sumarno Sagala, Kadis Perhubungan Ramli Kilwarani, camat Bula barat beserta kepala desa waiketan baru Husen Kelian.
Dalam sambutannya, Hasrul Edyar memberikan tantangan berupa program daerah yang sangat berpotensi di Kabupaten SBT.
” Saya tantang Pemda untuk mendorong program daerah yang sangat berpotensi di kabupaten SBT, apakah ini bisa didukung dengan data yang akurat dan program prioritas atau tidak, jika tidak maka sudah tentu tidak bisa diinterfensi oleh Dirjen PDTU, namun jika tantangan ini disambut baik, maka Dirjen akan memprogramkan sesuai dengan data yang akurat dari pemerintah kabupaten SBT,” tandas Edyar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Gajali Salampessy mengatakan, selama ini di tahun-tahun sebelumnya, para perani memproduksi beras mencapai tiga ton dalam satu musim panen. Namun dengan adanya panen di Desa Waeketan Baru ini, Ia berharap agar adanya peningkatan hasil produksi yang nantinya didukung dengan bantuan kebutuhan tani.
“Dengan adanya panen di Desa Waeketan Baru ini, agar adanya peningkatan hasil produksi yang nantinya didukung dengan bantuan kebutuhan tani,” ungkap Salampessy.
Apalagi, Kata Dia, saat ini sudah ada mesin pengering gabah, sudah tentu gabah akan kering walaupun dimusim hujan karena mesin ini akan mengeringnya.
“Saat ini sudah ada mesin pengering gabah, sudah tentu gabah akan kering walaupun dimusim hujan karena mesin ini akan mengeringnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati SBT Fachri Husni Alkatiri, mengucapkan terimakasih dan selamat datang kepada Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dirjen PDTU Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal beserta rombongan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur, Saya mengucapkan selamat datang kepada Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dirjen PDTU Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal beserta rombongan, juga pada Kepala Dinas Pertnian Provinsi Maluku karena telah memenuhi permohonan pada proposal dari Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur, sehingga pada hari ini kita telah dapat melihat dan merasakan hasil dari program dan bantuan peralatan mesin pertanian bagi daerah kami,” ungkap Alkatiri.
Dalam Sambutannya, Kata Alkatiri, ll mengatakan, Pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Seram Baian Timur yang tertuang dalam RPJM dan khusunya pada RKPD tahun 2019, telah diselaraskan dengan sasaran pembangunan Provinsi dan Nasional.
Dimana, kata dia, salah satu kebijakan tersebut adalah Peningkatan Produksi Beras Nasional yang dijalankan Oleh dirjen Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian.
“Untuk itu, pemerintah terus berupaya mendorong dan meningkatkan produktifltas petani melalui berbagai program kebijakan, baik melalui penguasaan teknologi pertanian, Pembinaan kelompok, pemberdayaan kelembagaan dan upaya pemenuhan ketersediaan infrastruktur jaringan {irigasi, embung dan teknis pengelolaan sumber daya yang tersedia,” kata Alkatiri.
Hal tersebut, lanjut Alkatiri, dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan produktifItas dan daya saing dan tentunya akan mengarah pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para petani.
Alkatiri mengatakan, Berdasarkan data BPS jumlah penduduk di Kabupaten Seram Bagian Timur tahun 2016 sebanyak 108.406 jiwa itu artinya kebutuhan beras per tahunnya di Kabupaten Seram Bagian Timur sebanyak 8.673 ton per tahun,
Dari luas baku cetak sawah sebesar 2.240 hektar, baru seluas 1.200 hektar sawah yang dapat dilayani dengan jaringan irigasi, dengan produktivitas per hektar 4,5 ton padi kering giling, maka total produksi yang dihasilkan dari panen tahun ini baru mencapai 7.020 ton atau sekitar 80 persen dar‘i kebutuhan beras pertahun.
“Dari hasil evaluasi sini maka Strategi kebijakan pembangunan dalam RKPD tahun 2019 salah satunya adalah mencapai target swasembada beras, sehingga sangat diharapkan dalam tahun Iini dapat dimaksimalkan berfungsinya bendungan dan saluran irigasi agar dapat mengairi sekitar 1000 hektar sawah yang tersisa dan belum berproduksi secara maksimal,” beber Alkatiri.
Target dari pelaksanaan kebijakan ini, masih kata Alkatiri, akan memicu tumbuhnya produksi padi kering giling dan dapat mencapai swasembada beras, Iebih dari itu diharapkan kabupaten Seram Bagian Timur bahkan bisa mencapai surplus Iebih dari 2.000 Ton beras pertahun.
Dikatakan, Launching Pemasaran Beras Gumumae yang akan dilakukan hari diharapkan menjadi momen pemicu semangat para petani dan juga pemangku kepentingan disetiap tingkatan, sinergi program dan kegiatan melalui dana desa dan program BUMDES harus dapat menopang perkembangan produksi dan pemasarannya, Beras GUMUMAE saat ini masih diproduksi dan dikemas di Desa Waiketambaru Kecamatan Bula Barat Kabupaten Seram Bagian Timur.
“Jika selama ini kita membeli beras ANGGUR dari kabupaten tetangga, maka besok kita yang akan menjual beras GUMUMAE pada kabupaten lain di Provinsi Maluku,” harap Alkatiri.
Total produksi yang dihasilkan dari panen tahun ini baru mencapai 7.020 ton atau sekitar 80 persen dari kebutuhan beras pertahun. Dari hasil evaluasi sini maka Strategi kebijakan pembangunan dalam RKPD tahun 2019 salah satunya adalah mencapai target swasembada beras.
“sehingga sangat diharapkan dalam tahun Iini dapat dimaksimalkan berfungsinya bendungan dan saluran irigasi agar dapat mengairi sekitar 1000 hektar sawah yang tersisa dan belum berproduksi secara maksimal,” katanya.
Target dari pelaksanaan kebijakan ini akan memicu tumbuhnya produksi padi kering giling dan dapat mencapai swasembada beras, Iebih dari itu diharapkan kabupaten Seram Bagian Timur bahkan bisa mencapai surplus Iebih dari 2.000 Ton beras pertahun.
Menutupi Sambutannya, Alkitiri menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Direktorat Jenderal PDTU Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal dan Jajarannya serta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementrian Pertanian yang telah memberikan perhatian pembangunan pertanian di Kabupaten SBT.
” Sekali lagi saya sampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Direktorat Jenderal PDTU Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal dan Jajarannya serta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementrian Pertanian yang telah memberikan perhatian pembangunan pertanian di Kabupaten SBT,” ungkap Alkatiri.**Im