KABARTERKINI.NEWS – Berbagai bentuk sosialisasi dilontarkan Pemerintah Daerah (Pemda) demi memutus mata rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Provinsi Maluku, Terkhususnya Kota Ambon.
Setelah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap I (pertama) di Kota, tingkat penularan Covid-19 semakin menurun dari biasanya. Giliran penerapan PSBB tahap II (kedua) dengan harapan tingkat penularan Covid -19 benar-benar berkurang.
Segala bentuk Pembatasan pengoperasian aktivitas hingga sistem ganjil-genap dilayangkan oleh Pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Kota Ambon. Karena di Provinsi Maluku, Kota Ambon merupakan Kota penyumbang Cobid-19 terbanyak. Sehingga segala bentuk pembatasan dilakukan hingga pada saat menuju tatanan baru atau new normal mendatang.
Tidak hanya itu, sistem ganjil-genap yang menghantui sejumlah pasar di Kota Ambon juga diterapkan sangat baik hingga PSBB tahap II ini.
Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon bersama jajaran terkait menurut arus masuk-keluar Pasar Mardika Ambon sesuai protokol yang ditentukan.
“Kita menutup arus masuk untuk costumer atau konsumen untuk berbelanja otomatis berdampak pada kondisi pasar. Artinya kalau sudah tidak ada konsumen otomatis dengan sendirinya mereka juga langsung tutup, ” Jelas Sekertaris Disperindag Kota Ambon, Yanes Aponno kepada media di Balai Kota Ambon, Kamis (09/07).
Dilanjutkannya, dengan demikian sudah menjadi peringatan kepada mayarakat yang ingin berbelanja di pasar, agar belanja tepat waktu, sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.
“Memang banyak sekali konsumen yang berbelanja di jam 6 Sore karena ketika jam 6 teng pelaku usaha menurunkan harga barang yang membuat jm 6 itu sangat aman untuk setiap pembelanja atau konsumen yang datang belanja di jam tersebut,” terangnya.
“Dengan adanya modus kemarin itu, nanti akan jadi pengalaman untuk mereka sehingga mungkin harus jam 5 mereka sudah datang berbelanja, sehingga jam 6 aktivitas dihentikan,” Lanjutnya.
Aponno menambahkan, pihaknya akan tetap komitmen dengan cara menutur ruas jalan masuk-keluar di Pasar, sehingga aktivitas benar-benar dihentikan.
“Itu mungkin cara yang lebih ampuh untuk masyarakat sebab setiap kali kita mengumumkan pengumuman dari satu ke satu untuk minta ditutup, itupun ketika kita lihat di belakang masih berjualan. Kemarin ada juga teman-teman yang langsung di sana dan lihat sendiri. Itu mungkin modus untuk menutup pasar dengan cara yang ampuh,”bebernya.
Dia menambahkan, tentu saja saat seperti ini banyak saki yang mengalami kerugian dan pastinya juga ada yang komplen ke pemerintah karena semuanya dibatasi.
“Tapi kita tetap pada prinsipnya yaitu taat kepada aturan tetap kita jalankan aturan. Karena aturan merupakan jati diri kita, sehingga kita tetap menjalankannya. Optimis untuk melaksanakannya, walaupun tentunya ada tantangan atau hal-hal kecil yang menjadi gumulan kita bersama. Tetap harus melakukan apa yang menjadi regulasi dalam rangka menyukseskan PSBB tahap ke II ini,”pungkas Aponno. *** RISKA