KABARTERKINI.NEWS – Politeknik Negeri Ambon menggelar Fokus Group Discussion (FDG) dan Launching Inkubator Bisnis Teknologi (IBT). Berlamgsungnya FGD dibawa tema “Peranan Inkubator Bisnis Teknologi Dalam Pengembangan Teknopreneur di Maluku”, Jumat (11/10), di Kampus Politeknik Negeri Ambon.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Maluku dalam hal ini diwakili oleh Plt Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Maluku, Muhammad Nasir Klikoda S.Sos, Kementerian Ristekdikti, Pelaku Usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan tamu undangan lainnya.
FGD ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai arah kebijakan pemerintah dalam pengembangan inkobator yang ada di Perguruan Tinggi, khususnya di politeknik sehingga dapat dimanfaatkan oleh para stakeholder.
Selain itu, pertemuan ini bermaksud memperoleh masukan berupa informasi penting yang diperlukan untuk mengembangkan IBT Politeknik Negeri Ambon dan saran serta pemikiran dari para stakeholder untuk dapat menghasilkan produk yang inovatif.
Gubernur Maluku dalam hal ini yang diwakili oleh Plt Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Maluku Muhammad Nasir Klikoda S.Sos, menegaskan bahwa penelitian ini dilingkungan jangan focus pada perguruan tinggi saja, tetapi benar-benar memperhatikan kebutuhan masyarakat dan oleh karenanya sinergi diperlukan antara perguruan tinggi dengan pelaku usaha.
Dikatakannya, dengan memiliki yang namanya Inkobator untuk perguruan tinggi atau masyarakat umum yang berbasis teknologi dengan tujuan untuk menjembatani dan membina/membimbing para calon pengusaha dengan kemenristekdikti, perbankan, instansi instansi untuk mewujudkan ide-ide kreatif dalam bidang pangan, yaitu pertanian dan perikanan, dll yang para mahasiswa lakukan dalam bentuk kewirausahaan. Sehingga usaha mereka tersebut akan dipajang di UMKM Koperasi nantinya.
Tidak hanya itu, Direktur Politeknik Negeri Ambon, Daddy Mairuhu menjelaskan bahwa ini adalah program pemerintah, Inkubator Bisnis Teknologi harus dilaksanakan di perguruan tinggi dan melibatkan perguruan tinggi sendiri untuk membangun masyarakat membuat UMKM. Artinya inkubator bisnis hadir di sini untuk membuat pelaku usaha baru dapat membuat peluang wirausaha.
Disampaikannya, inkubator tersebut nantinya akan dipergunakan oleh mahasiswa untuk melakukan hasil kebutuhan pangan seperti pertanian dan perikanan, kain tenun dsbnya.
Menurutnya, pemerintah sekarang sedang menggalakkan untuk UMKM harus maju, dengan adanya inkubator ini dapat membangun dan mendukung perekonomian negara.
“Pemerintah Daerah Maluku akan berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Ambon untuk melakukan hal ini. Karena perguruan tinggi tanpa pemda akan berjalan sendiri, sehingga kita tidak akan mencapai apa yang ingin dicapai daerah ini. Perguruan tinggi hadir di daerah untuk mendukung segala apa yang dilakukan pemda, kalau ada persoalan daerah solusi pada perguruan tinggi sangat diperlukan oleh pemda, termasuk inkubator bisnis perguruan tinggi untuk mendukung para pelaku usaha baru sehingga mereka dapat mendukung perekonomian negara dan daerah,” jelasnya.
Dia berharap dengan adanya inkubator bisnis teknologi ini bisa ada peran untuk membangun mahasiswa bukan hanya menjadi pencari kerja tetapi mahasiswa dapat membuka lapangan kerja bagi orang-orang yang belum mempunyai pekerjaan dan juga mahasiswa dapat memiliki tempat usaha serta belajar tentang kewirausahaan.*** RISKA