KABARTERKINI.NEWS – Dalam memperingati hari raya Idul Adha/Hari Raya Qurban 1440 hijriah yang jatuh pada 11 Agustus, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Baru pertama kali akan menggelar lombah takbir akbar dan kenderaan roda hias, sebagai syiar islam di Kabuapen SBT. Kegiatan tersebut bertema, membumikan budaya islam di bumi ita wotu nusa.
Ketua Umum (Ketum) PHBI Husein Wattimena mengatakan, PHBI dibrikan tanggung jawab oleh Pemerintah Daerah (Pemda) SBT, agar setiap hari-hari besar islam dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai syair islam. “apalagi memasuki memontum hari besar islam yakni, hari raya qurban” tutur wattimena kepada awak media Kabarterkini.news di Bula pada Rabu, 7 Agustus 2019.
Wattimena menjelaskan, selain sebagai program kerja PHBI, lombah ini juga mengajarkan kepada masyarakat di Kabupaten SBT, baimana bertakbir, bertahmid, bertahlil dan bertasbih dengan baik dan benar. “Sehingga yang kita inginkan adalah bagaimana mengaggungkan nama Allah SWT dengan baik dan banar yang betepatan dengan hari besar islam ini” ucap pria tersebut.
Kegiatan PHBI yang mendapat respon baik dari Pemda SBT ini mempunyai tekad muliah untuk mengabilan bumi ita wotu nusa kembali pada sebutan awalnya yakni, negerinya para guru-guru, negrinya para Nyira-Nyira “dan ini adalah kagiatan takbir akbar dan kenderaan hias yang baru pertama kali di adakan pada Kabupaten SBT” kata lelaki asal negeri Laimu itu.
Salain itu, ketua pania pelaksana kegiatan Joni Karatlaw mengatakan, tidak ada tujuan lain dalam pelaksanaan kegiatan ini. Selain sebagai syiar islam di negeri para guru-guru Mustajab, negeri tuan guru mangaji. “Terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini tentunya adalah sebagai syiar islam. Sebab, dari awal kami gagas kegiatan ini memang tidak punya tujuan lain terkecuali untuk syiar” ucap Karatlauw.
Pria Desa Urung itu menjelaskan, waktu dalam mempersiapan kegiatan ini cukup mepet. Hingga panitia sangat bekerja keras untuk mengefisenkan waktu sebaik mungkin demi terlaksanan perlombaan tersebut. “Mulai dari awal persiapan waktu kami memang sangat mines untuk mempersiapkan kegiatan yang besar itu. Minimal harus butuh waktu yang memang tepat untuk kemudian mendesain dua kegiatan yang memang memakan biaya besar itu” ucapnya.
Konsep yang di gagas murid ustad Sabun Mandi Fadlan Garamatan itu, berdasarkan pengalaman yang dia timpah di bumi Nuar atau negeri penyimpang rahasia di Papua. Karena menurut Karatlauw, kegiatan tersebut patut dilaksanakan di bumi ini, agar sejalan dengan titipan leluhur kepada anak cucu di bumi esi riun goron riun tersebut.
“Kegiatan ini juga bagaimana kita mensyiarkan islam itu di Kabupaten SBT, sehingga menjadi buming karena ada peribahasa serta fakta yang terjadi dijaman para tokoh-tokoh islam terkemuka di abad sebelumnya, negeri ini disemoyangkan dengan negeri seribu nyira yang artinya seribu guru yang lahir guru-guru ngaji. Dimana mereka memberikan pelajaran agama kepada pengembara ilmu agama yang datang dari berbagai penjuru” jelasnya.
Untuk mengetahui lebih jelas seputar informasi kegiatan, silakan kunjungi Sekretariat Kantor PKK Kabupaten SBT atau menghubungi di nomor 081310485960 dan 082198600278 dengan batas pendaftaran pada tanggal 10 Agustus 2019.**Sof|Editor Baim Rumadaul