Sulawesi, Maluku, NTT, dan Papua, menjadi daerah yang rawan terjadi tsunami. Hal itu terjadi karena wilayah tersebut dilewati 3 lempeng tektonik aktif.
KABARTERKINI.NEWS- Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Mansur Tuharea menghadiri perayaan hari Kesiap-siagaan Bencana Nasional di Kecamatan Huamual Belakang, Desa Waisala pada Sabtu (27/4).
Dalam sambutan yang dibacakan, Tuharea menyebutkan, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan luas wilayah 85.989 km dengan luas lautan 79 km (91,88 96) dan daratan 6398,40 km (8,12 96) serta memiliki garis pantai 719,20 km, tak terlepas dari rentan musibah atau bencana.
Dikatakan, undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang badan penanggulangan bencana disebutkan bahwa wilayah negara lndonesia khususnya kabupaten SBB memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis, sangat memungkinkan terjadi bencana baik disebabkan oleh alam, non alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan alam lingkungan, harta benda dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.
Indonesia Timur, seperti Sulawesi, Maluku, NTT, dan Papua, menjadi daerah yang rawan terjadi tsunami. Hal itu terjadi karena wilayah tersebut dilewati 3 lempeng tektonik aktif.
Interaksi geologi seismisitas yang ada di sana dipengaruhi oleh 3 lempeng tektonik aktif. Lempeng sendi Australia, lempeng Euroasia, dan Lempeng Pasifik.
“Wilayah kita ada 3 lempengan besar yakni lempengan Euroasia, lempengan pasifik, dan lempengan indo-australia,” jelas Tuharea.
Tuharea menegaskan, untuk meningkatkan pemahaman resiko bencana, dalam perayaan tersebut dikemas dalam latihan kesiapsiagaan bencana dengan semboyan SIAP SELAMAT.
“Merupakan pesan utama yang akan diusung dalam proses penyadaran (awareness) kampanye kedepan asas dan filosofi yang hendak dibangun dari gerakan latihan kesiapsiagaan ini dalam membangur partisipasi dan kemitraan dengan lembaga usaha dan semangat gotong royong kesetiakawanan dan kedermawanan,” ungkapnya.
Mentup sambutan yang bacakan tersebut, pemerintah daerah SBB mengapresiasi langkah yang ditempui satuan kerja perangkat daerah badan penanggulangan bencana daerah kabupaten seram bagian barat.
“Kiranya momen seperti ini bukan hanya acara seremonial belaka, tapi betul dilaksanakan ,sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga dengan penuh tanggung jawab,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Indonesia memiliki apa yang dinamakan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh pada tanggal 26 April setiap tahunnya. Apa itu?
Hari Kesiapsiagaan Bencana adalah inisiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Tujuannya adalah untuk mengajak semua pihak meluangkan waktu satu hari untuk melakukan latihan kesiapsiagaan bencana secara serentak.
Dengan adanya Hari Kesiapsiagaan Bencana, diharapkan bisa membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana.
Serimonial perayaan tersebut Sekda Mansur Tuharea didampingi Asisten , L Kakisina, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nasir Suruali , Kadis Sosial Yosep Rahantan, Camat Huamual Belakangan Usman Manindja, Kapolsek Huamula Belakang IPTU W Hulimombo, Bhabinsa Serda Sehe.*** DK