KABARTERKINI.NEWS- Pemerintah kabupaten kepulauan Tanimbar tengah menyiapkan sumberdaya manusia dengan cara membuka perguruan tinggi Politeknik Minyak dan Gas (Migas) untuk menyambut operasi Ladang Gas Abadi Blok Masela.
Hal ini diakui Bupati Kabupaten Kepulauab Tanimbar (KKT), Petrus Fatlolon saat melakukan Konfrensi Pers Jumat (13/03).
Fatlolon mengakui, project nasional blok Masela ditargetkan mulai produksi pada tahun 2026 mendatang, diperkirakan merekrut 12 ribuan renaga kerja dengan total investasi mencapai USD 19,8 miliar.
Kehadiran proyek nasional ini, Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi maluku terus berupaya agar keterlibatan anak daerah ditunjukkan dengan mengirimkan anak Maluku berkuliah di sejumlah perguruan tinggi yg memiliki jurusan migas serta tenaga dosen dan guru yg memiliki kompetensi migas dengan menyiapkan balai latihan kerja (BLK) serta mendirikan program studi dan pendidikan khusus yg mengarah pada kompetensi bidang minyak dan gas bumi dan juga akan memberikan beasiswa kpda putra dan putri Kepulauan Tanimbar (KKT) utk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yg memiliki kejuruan Migas.
Bupati KKT, Petrus Fatlolon mengakui telah berhasil meyakinkan Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, untuk membuka BLK dan kampus Politeknik Migas di Kota Saumlaki.
“Kami melakukan pertemuan dgn mentri ESDM, dlm pertemuan itu, pak mentri setuju dan mendukung rencana pembangunan Politeknik Migas Saumlaki” ucap Fatlolon melalui.
Perencanaan pembangunan Politeknik akan dilakukan dengan konsentrasi untuk menyediakan tenaga kerja yg terampil pada bidang Migas.
Berdasarkan kesepakatan, apabila ingin memiliki izin pembangunan Politeknik, pemkab KKT harus penuhi persyaratan dengan menyediakan lahan pembangunan.
“Pihak kementrian ESDM RI nantinya akan menyediakan tenaga pengajar, instruktur, dan peralatan penunjang proses perkuliahan,” Tambah Fatlolon.
Selain itu, lanjut Fatlolon, terkait pembangunan BLK, rencananya akan dijadikan satu dengan fasilitas Kampus, hanya saja dalam pola pembelajaran saja yang berbeda.
“Kita gunakan satu gedung yg bisa utk BLK dan Politeknik, peralatan penunjang yg akan disiapkan nanti pastinya berbeda antara keduanya, termasuk tenaga pengajar dan instruktur,” ungkap Fatlolon.
Sebelumnya, Fatlolon telah mengajukan permintaan kepada Presiden saat pertemuan terbatas bersama Gubernur Maluku dan sejumlah kepala daerah se-Maluku ketika berkunjung ke Kota Ambon, tahun 2019 lalu.
“Ada beberapa hal yg Presiden sampaikan, yakni pertama, meminta lahan lokasi pembangunan fasilitas Blok Masela agar jangan sampai terhambat. Kedua, Presiden meminta utk mempersiapkan SDM,” kata Fatlolon.
Terkait kesiapan lahan pembangunan fasilitas Blok Masela, pihaknya sanggup menyediakan lahan seluas 1500 Hektar di wilayah Yamdena, Tanimbar Selatan.
Sementara itu, utk SDM, Fatlolon menjelaskan bahwa Pemkab KKT telah dua tahun terakhir menyekolahkan sekitar 96 putra-putri daerah di Blok Cepu, yg diharapkan dapat disiapkan utk dipakai saat Blok Masela beroperasi.
“Agar Blok Masela beroperasi, ada orang tanimbar yg ikut serta dalam operasional dan tidak ikut serta sebagai tenaga kasar,” tutup Fatlolon.*** RUL