KABARTERKINI.NEWS– Akibat kemarau tak berkesudahan di Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku sejak satu bulan terakhir menyebabkan puluhan hektar lahan kayu putih ludes terbakar api setiap harinya.
Api terus menyebar menghanguskan ratusan pohon kayu putih yang berlokasi di dekat pemukiman warga dan beberapa fasilitas umum dan jalan utama.
Adanya angin kencang dan rumput kering di sekitar lahan ini juga semakin mempercepat penyebaran titik api.
Kebakaran menyebabkan sejumlah ruas jalas sempat macet karena tertutup asap tebal yang menutup beberapa lokasi seperti jalan utama dan pemukiman warga.
Beberapa pengendara motor juga mobil bahkan terpaksa menerobos asap pekat yang menutup jalan dengan jarak pandang hanya mencapai tiga meter.
Akibat banyaknya titik kebakaran yang terjadi di lokasi berbeda menyebabkan pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) kewalahan dalam memadamkan api.
Sejumlah anggota Damkar bahkan terpaksa menggunakan tabung penyemprot sederhana untuk menjinakan api.
Kepala Bidang Damkar kabupaten Buru, Bahrun Nurlatu menyatakan, kali ini, kebakaran terjadi di Tiga titik yang berbeda. Diantaranya, wilayah jalan Polres, seputar tugu tani dan wilayah kawasan kantor Bupati Buru.
“Luas area kebakaran mencapai satu hektar,” akui Bahrun.
Bahrun menjelaskan, dari ketiga titik kebakaran yang ada, lokasi tugu tani yang paling besar insentitas api dan luasannya.
“Bulan ini saja sudah terjadi 30 kali kebakaran. Luasnya itu lebih dari 1 hektar sebetulnya,” akui dia.
Bahrun mengakui dengan keterbatasan fasilitas penunjang mengakibatkan tim Damkar yang dipimpinnya tersebut mengalami kewalahan berat.
“Yang ada hanya 3 armada. Selebihnya menggunakan tabung gendong itu,” akui dia.
Lanjut dikatakan, mengingat kabupaten Buru penuh dengan hutan pohon kayu putih, maka dirinya berharap adanya perhatian semua pihak. Terutama pemerintah kabupaten dalam hal ini dinas-dinas terkait.
“Kabakaran hari minggu kemarin terjadi di 6 titik. Kami sungguh kewalahan. Untuk itu tadi, kami minta perhatian serius,” tutupnya.*** Edhelweis