KABARTERKINI.NEWS — Upaya meningkatkan intensitas dalam menjaga harga dan pasokan barang Kebutuhan Pokok (Bapok) di Provinsi Maluku khususnya Kota Ambon, menjalang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Kementerian Perdagangan (Kemendag) diwakili Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP), Kasan melakukan Rapat Kordinasi Daerah (Rakorda) dan pemantauan harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di Ambon, Kamis (5/12).
Pemantauan tersebut dilakukan pada beberapa titik yaitu, Pasar Mardika, Hypermart, Sistributor Bapok CV Gema Rejeki, dan Gudang Perum Bulog.
“Hasil pantauan menunjukkan harga bapok di Provinsi Maluku, khususnya Ambon aman terkendali dan pasokannya cukup untuk menghadapi Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Namun demikian, pemerintah akan terus menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan bapok dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru,” jelas Kasan.
Berdasarkan hasil pantauan harga di pasar, beras medium dijual dengan harga Rp11 ribu hingga Rp12 ribu per kilo gram, beras premium Rp13 ribu per kilo gram, gula pasir Rp13 ribu sampai Rp14 ribu per kilo gram, minyak goreng kemasan merk Fortune dan Bimoli Rp11 sampai Rp12 ribu per liter, tepung terigu Rp9.000 sampai Rp12 ribu kilo gram, daging sapi Rp100 ribu per kilo gram, daging ayam Rp34 ribu sampai Rp36 ribu per kilo, telur ayam Rp25.600 sampai Rp27.200 per kilo gram, cabe merah keriting
Rp25 ribu sampai Rp27 ribu per kilo gram, cabe merah besar Rp25 ribu per kilo gram, cabe rawit merah Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kilo gram, bawang merah Rp30 ribu sampai Rp40.000 per kilo gram, dan bawang putih Rp32 ribu sampai Rp35 ribu per kilo gram. Di ritel modern, Kepala BPPP memantau kesesuaikan harga bapok dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan.
Selain itu, jumlah stok beras di gudang Bulog Divre Maluku tercatat 13.000 ton. Jumlah tersebut cukup untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru mendatang, bahkan untuk kebutuhan Provinsi Maluku selama 7 bulan.
Selain memantau harga dan pasokan kebutuhan bahan pokok, Kepala BPPP, Kasan juga memimpin Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda).
Rakorda tersebut dibuka Sekda Provinsi Maluku, Kasrul Sellang dan dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselanno dan perwakilan Dinas yang membidangi perdagangan dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Tim Pengendali Inflasi Daerah, perwakilan satgas pangan, perwakilan Bulog, serta pelaku usaha barang kebutuhan pokok.
“Menjelang Natal dan Tahun Baru, biasanya terjadi peningkatan permintaan bapok, yang dapat berdampak pada kenaikan harga. Untuk itu, perlu dilakukan langkah antisipasi khususnya di daerahdaerah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal serta daerah penyumbang inflasi tinggi. Salah satunya, dengan meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan pemerintah daerah,” jelas Kasan.
Kasan mengimbau Pemerintah Daerah (Pemda) bersiap menghadapi potensi kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok serta mencermati kondisi cuaca kemarau panjang.
Hal ini dilakukan dengan memantau dan melaporkan perkembangan harga harian bapok, khususnya beras secara intensif di pasar pantauan.
Berikutnya, Pemda dihimbau untuk memantau dan melaporkan hambatan distribusi bapok, seperti kerusakan jalan atau hambatan lain yang dapat mengganggu kelancaran distribusi.
Selain itu, Pemda diharapkan dapat mengambil langkah-langkah koordinatif untuk menstabilkan harga bila terjadi kenaikan harga yang di luar kewajaran,” katanya.
Kasan Melanjutkak, harus ada meningkatkan koordinasi antarinstansi di daerah untuk memastikan ketersediaan bapok melalui kegiatan operasi pasar dan pasar murah di lokasi-lokasi pemukiman masyarakat berpendapatan rendah.
“Pemerintah daerah juga harus memastikan pelaku usaha tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan mengimbau pelaku usaha untuk tidak menimbun barang dalam rangka spekulasi. Dalam melakukan pengawasan, Pemerintah perlu meningkatkan kerja sama dengan Satgas Pangan, tutup Kepala BPPP.
Pada kesempatan yang sama, Kasrul menyampaikan, menjelang hari besar keagamaan seperti Hari Natal dan Tahun Baru ataupun Hari Lebaran, harga-harga barang kebutuhan pokok cenderung mengalami peningkatan teristimewa bumbu-bumbuan telur dan sayur-sayuran.
“Atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Maluku, saya harapkan Peningkatan tersebut berada pada batas-batas yang wajar, sehingga tidak memberatkan masyarakat teristimewa masyarakat ekonomi lemah yang mau merayakan hari raya, khususnya Natal dan Tahun Baru,” pungkasnya.
Tak hanya itu, dirinya menghimbau, kepada para pelaku usaha agar jangan memanfaatkan moment hari Natal dan Tahun Baru ini dengan menaikan harga untuk mencari keuntungan besar.
“Saya mengharpakan agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah bersama Satgas Pangan terus melakukan pantauan secara intensif ke pasar dan gudang-gudang distributor agar memastikan tidak terjadi spekulasi dan penimbunan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang sengaja dilakukan untuk mengambil keuntungan dari situasi ini,” tutupnya.*** riska