KABARTERKINI.NEWS– Berdasarkan indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI), Provnsi Maluku menempati peringkat ke-tiga secara Nasional.
Dengan indeks resiko tinggi, serta indeks resikonya adalah 179. untuk jenis bencana yang paling banyak yakni, banjir tanah longsor yang merupakan bagian dari bencana hidrometeorologi.
Untuk itu masyarakat perlu mengenali ancaman bencana juga serta meningkatkan kapasitas, guna meminimalisir resiko bencana.
“Penyebaran informasi banjir melalui informasi berbasis media publik ini merupakan langkah bijak untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan masyarakat untuk mengenali banjir ,memahami ancamannya, serta sebagai sarana mempelajari informasi cuaca yang bisa digunakan untuk mengantisipasi ancaman itu sendiri” ungkap Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbut) Provnsi Maluku,Saleh Thio pada kegiatan penyebaran informasi banjir melalui Informasi Berbasis Media yang berlangsung di aula Disdikbut Provinsi Maluku, Rabu(28/8).
Gubernur mengapresiasi agar melalui kegiatan ini, tidak hanya sekedar membagikan informasi publik saja,tetapi juga ada proses diseminasi informasi-informasi itu sendiri, yang tentuny sangat berdampak bagi masyarakat.
“Jadikan semua materi maupun informasi yang diperoleh lewat kegiatan ini sebagai bekal utk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bersama, serta para pesertanya dapat menjadi agen-agen mitigasi bencana yang dapat mnyampikan pesan- pesan penting kepada keluarga teman, tetangga maupun komunitasnya. Sehingga terjadi peningkatan kapasitas individu dalam masyarakat,” ungkap Gubernur.
Dengan demikian ,ketangguhan Maluku terhadap ancaman bergerak bukan sekedar moto saja,melainkan bukti nyata untuk peningkatan kapasitas masyarakat.
Tidak hanya Gubernur Maluku, Ketua Panitia penyelenggara, Jhon Hursepuny dalam laporannya mnyampikan tujuan penyelenggaraan kegiatan ini, untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas pelajar dan guru baik SMU, SMK dan Sekolah Luar Biasa (SLB) atau yang setara yang lokasi sekolahnya dan pemukimannya berada di daerah rawan bencana untuk mengenali ancaman bencana tersebut dan melatih mereka.
Kegiatan ini diselenggarakan terpisah pada tiga tempat yaitu, Tanggal 28- 29 Agustus 2019 bertempat di aula dinas P dan K Provinsi, tanggal 30-31 Agistus 2019 bertempat di aula SMA Negeri 5 Ambon,tanggal 3-4 September 2019 bertmpat di aula SLB negeri Batu Merah.***Riska