Lewier buka kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia bagi Guru sekolah dasar Se- kabupaten Maluku barat daya tahun 2020.
KABARTERKINI.NEWS– Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Maluku barat daya Drs Ferdinan Liwier membuka kegiatan penyuluhan bahasa Indonesia bagi Guru sekolah dasar Se- kabupaten Maluku barat daya bertempat di Aulah penginapan Scorpion Tiakur Jumat 13 Maret 2020.
Dalam sambutannya Lewier mengatakan bahwa, salah satu butir sumpah pemuda 28 Oktober 1928 menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia selain itu, konstitusi kita adalah UUD 1945 pada batang tubuh pasal 36 dan undang-undang nomor 24 tahun 2009 itu pula dinyatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan Nasional atas dasar itu, kita dituntut untuk mengunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar secara maksimal mungkin.
Lanjut dikatakan, jika kita cermati kondisi kekinian, tampak di depan mata kita penggunaan bahasa Indonesia kian hari kian tergerus dan terpuruk hal itu terjadi hampir di semua sektor swasta Ruang-ruang publik dari kota bahkan hingga di pelosok, kita di suguhkan dan di pertontonkan oleh unsur bahasa asing yang sebagian besar dari kita bahkan tidak memahami Arti dan makna bahasa asing itu Ruang publik yang semestinya menjadi ruang ciri ke- Indonesian kita melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar telah di hiasi dengan unsur bahasa asing.
Tidak hanya itu, kualitas pemakaian bahasa Indonesia dalam berbagai Ranah juga belum membangakan kita sebutlah ranah kedinasan, Pendidikan, kewartawanan, ekonomi, perdagangan, maupun ramah- ranah lainnya pada ranah- ranah tersebut campur aduk penggunaan bahasa seakan tak bisa di bendung berbagai kaidah bahasa Indonesia yang telah baku tidak juga dimanfaatkan secara optimal oleh pemakaian bahasa, para pejabat Negara, cendekia, tokoh masyarakat, tokoh Publik, serta tokoh- tokoh lain seharusnya menjadi pionir dalam pemakaian berbahasa Indonesia pada kenyataannya belum menjadi harapan bersama.
Persoalan- persoalan tersebut sula atau tidak suka, menggambarkan kepada kita bahwa usaha terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia masih mengalami sejumlah masalah dan rintangan. Sehubungan dengan itu, guna menumbuhkan kembali kecintaan dan kebanggaan dalam berbahasa Indonesia perlu peningkatan sifat positif terhadap bahasa Indonesia dan pemakaiannya dalam berbagai Ranah agar upaya itu dilakukan agar kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia menjadi makin kuat di tengah arus globalisasi yang sulit dibendung.
Terkait dengan kegiatan kebahasaan yang dilakukan di daerah kami ini yakni penyuluhan bahasa Indonesia yang akan berlangsung hingga selesainya nanti sungguh- sungguh kami memberikan dukungan, apresiasi dan terimakasih kepada kantor bahasa Maluku sebagai unit pelaksana teknis (UPT) kementerian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia kami akan menaruh harapan agar kegiatan- kegiatan serupa ini maupun kegiatan kebahasaan dan kesastraan lainnya bisa kembali dilaksanakan di daerah berjuluk Kalwedo ini sehingga penguatan dan pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia khususnya di wilayah perbatasan Indonesia seperti Daerah kami ini dapat tetap terjaga dan terawat secara baik.
Mengakhiri sambutannya Lewier berpesan kepada seluruh peserta kegiatan agar serius menerimah materi yang diberikan oleh Narasumber karena materi- materi tersebut akan sangat bermanfaat bagi para guru dan hal ini akan tentu mendongkrak peningkatan literasi guru di daerah ini sekaligus menjadi cerminan dan suri teladan bagi siswa-siswi khususnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di sekolah karena tertip Budi bahasa merupakan cermin Budi pekerti kita.***Janes