KABARTERKINI.NEWS– Gubernur Maluku Irjen Pol. (Purn) Murad Ismael mengapresiasi giat yang gencar-gencarnya dilakukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Maluku dalam upaya pencegahan terorisme di Maluku.
Dikatakan, hal itu sebagai momentum strategis untuk bersama-sama menyatukan tekad, pikiran, dan langkah-langkah untuk secara bersama-sama menyatakan perang terhadap paham Radikalisme dan Terorisme di negara dan bumi Maluku.
“Terorisme dan paham Radikalisme merupakan kejahatan yang luar biasa (extraordinary crime), karena secara idiologis berdampak sangat fatal dalam merusak tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara,” tegas Gubernur Maluku dalam agenda “Perempuan Agen Perdamaian” yang di gagas oleh FKPT Maluku dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI di Audotorium Bix Hotel kota Ambon, Kamis (05/09).
Ketegasan Gubernur tersebut dibacakan Asisten Bidang Pemerintahan setda Provinsi Maluku, Halim Daties.
Dikatakan, Terorisme telah menjadi musuh bersama, sehingga upaya pencegahan dan paham radikalisme diberbagai belahan dunia terus dilaksanakan Iebih khusus di Indonesia dan telah merupakan suatu keharusan secara permanen dilaksanakan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui rangkaian program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia.
Ancaman dan aksi teror sedemikian menjadi peringatan sekaligus memperlihatkan secara jelas bahwa terorisme telah tumbuh menjamur, membentuk sel-sel jaringan yang terjalin satu dengan lainnya. Mereka melakukan serangkaian ancaman dan aksi teror yang lazim dilakukan dengan cara-cara yang berubah-ubah, tidak manuasiawi.
“Mereka melibatkan dan menggunakan anggota keluarga, bahkan anak-anak kecil. Fakta membuktikan bahwa Indonesia berpotensi ”memanen” sejumlah teroris perempuan. Semua tampak dari keterlibatan perempuan menjadi pembom bunuh diri dalam sebagian kasus terorisme belakangan ini,” papar Gubernur dalam sambutan yang dibacakan itu.
Dipaparkan, perkembangan yang terjadi menunjukkan telah terjadi pergeseran peran, di mana sebelumnya perempuan hanya bersifat supportif yakni mendukung suaminya yang teroris, dan kini dapat berperan secara aktif.
Peningkatan peran aktif perempuan dalam terorisme ini, luput dari perhatian pemerintah, padahal berbagai riset dan penelitian sudah menyebutkan bahwa perempuan berpotensi memiliki peran yang sama dengan Iaki-laki dalam gerakan radikalisme.
“Mencermati fenomena realitas dan kondisi obyektif yang semakin menjadi jadi dan berkelanjutan, maka tema yang dipakai dalam kegiatan ini adalah “Perempuan Sebagai Agen Perdamaian”, Tema ini ingin mempertegas, bahwa kaum perempuan mempunyai peranan yang sangat panting untuk menegakkan perdamaian, karena memiliki suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh kaum laki-laki, yaitu insting keibuan yang secara alami dapat manciptakan perdamaian dengan cinta, kepedulian serta harmoni,” paparnya.
Gubernur berpesan, kaum perempuan khusunya di Maluku hendaknya memperkuat Jati diri dan meningkatakan peran utama terhadap anak-anak dan keluarga, karena gerakan perempuan sejatinya memiliki potensi besar dalam mencegah ancaman radikalisme dan terorisme.
pencegahan paham radikalisme dan terorisme kata Gubernur, telah menjadi musuh bersama masyarakat Indonesia, karena itu dibutuhkan kerjasama semua elemen masyarakat bersama pemerintah dan ikut mengambil peran dalam memerangi radikalisme dan terorisme di bumi Indonesia. Karena disadari sungguh paham radikalisme dan terorisme mempunyai peranan yang besar merusak tatanan kehidupan bangsa ini.
“Melalui kegiatan ini, saya ingin berpesan kepada seluruh peserta kegiatan, agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, karena kegiatan ini besar manfaatnya bagi kelangsungan keamanan dan ketentraman bangsa, negara lebih khusus daerah yang kita cintai,” pesannya berharap.
Menutup sambutan yang dibacakan itu, Gubernur mengajak semua pihak untuk berpegangan tangan, satukan presepsi, tingkatkan persatuan, bekerja sama, bahu membahu Membangun Maluku secara bersama-sama sesuai dengan visi Pemerintah Provinsi Maluku tahun 2019-2024.
“Yakni Membangun Maluku Yang Terkelola Secara Jujur, Bersih dan Melayani, Terjamin Dalam Kesejahteraan dan Berdaulaut atas Gugusan Kepulauan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, FKPT dan BNP provinsi Maluku kembali menggelar kegiatan dalam rangka pencegahan Terorisme dan bahaya paham radikalisme di Maluku.
Kegiatan Pelibatan Perempuan Sebagai Agen Perdamaian Dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Melalui Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKP) tersebut dihadiri langsung oleh Deputi I Bidang Pencegahan, Pemberdayaan dan Deradikalisme BNPT RI, Mayjen Hendri Paruhuman Lubis.
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut, perwakilan Polda Maluku, Perwakilan Kodam 16/Pattimura, Perwakilan Korem 151 Binaya, Dinas Kominfo Provinsi Maluku, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, perwakilan Kesbang Pol provinsi Maluku dan 38 utusan perempuan dari berabagai profesi di Maluku.*** RISKA