KABARTERKINI.NEWS– FORUM Kordinasi dan Penanggulangan Teroris (FKPT) Maluku dan Badan Nasional Pencegahan Teroris (BNPT) RI membuka forum Harmoni Dari Sekolah yang melibatkan guru agama se-kota Ambon, Kamis (14/11) di Aula Bizz Hotel jalan Said Perintah, Kelurahan Ahusen.
Giat dalam rangka tangkal teroris dan radikalisme itu mengusung tema Integrasi Nilai-Nilai Agama dan Budaya di Sekolah Dalam Menumbuhkan Harmoni Kebangsaan.
Memulai sambutan tertulis Gubernur Maluku, Irjen Pol. (purn) Murad Ismael yang dibacakan Kepala Kesbangpol Maluku Martha Nanlohy, menyebutkan, pemerintah provinsi Maluku sangat mengapresiasi giat FKPT dan BNPT di Maluku saat ini.
“Atas hama Pemerintah Daerah Provinsi Maluku, Saya menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi Penanggulangan Terorisme (BNP) RI, yang telah menyelenggarakan kegiatan dalam rangka menumbuhkan harmoni kebangsaan, bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Maluku, dengan melibatkan para pelajar dan guru SD dan SMP di Provinsi Maluku, sebagai bagian dari edukasi dalam pembentukan integrasi nilal-nilai agama dan budaya di sekolah,” ungkap Gubernur.
Dikatakan, paham radikal terorisme senantiasa mewarnai perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Aktifitas kelompok teroris dengan aksi dan ancaman kekerasan kerap menjadi hantu yang menakutkan bagi kedamaian masyarakat dan kedaulatan bangsa yang kita cintai.
Saat ini lanjutnya, aksi kelompok radikal terorisme terus mengalami banyak perubahan, baik menyangkut modus, bentuk ancaman, jaringan maupun sasaran dan target aksi teror.
“Yang patut menjadi perhatian kita semua dikhawatirkan adalah pergeseran paradigma dari sasaran arah fisik kearah pola pikir masyarakat, melalui pemahaman radikal Ideologi, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi
khususnya media sosial sebagai media propaganda, rekruitmen dan kepentingan aksi teror,” ungkap Nanlohy membacakan sambutan Gubernur.
Gubernur mengakui, lanjut Nanlohy, dalam upaya mencegah berkembangnya paham radikal
terorisme, Badan Nasional penanggulangan Terorisme (BNPT) telah melakukan kerjasama dengan berbagai Kementerian melalui nota kesepahaman tentang penanggulangan terorisme, yang dimaksudkan agar BNPT dan Kementerian/Lembaga Negara dalam
melaksanakan program penanggulangan terorisme, dapat berjalan secara optimal dan tepat sasaran, dengan tujuan meniadakan penyebaran paham radikal terorisme di instansi masing-masing, dan mendorong peran aktif instansi pemerintah di daerah untuk berkomitmen dalam pencegahan terorisme dan mengoptimalkan penanganan tindak pidana terorisme, pembinaan kemampuan, penegakkan hukum dan pengawasan bidang intelijen.
Gubernur berharap FKPT Provinsi Maluku sebagai mitra strategis BNPT dalam melaksanakan kegiatan di daerah, senantiasa menyesuaikan tingkat perkembangan tentang ancaman dan bahaya terorisme dengan berbasis pada nilai kearifan lokal.
“Ini guna mewujudkan masyarakat
Indonesia yang damai, membantu BNPT dan Pemerintah Daerah dalam mencegah penyebaran paham radikal terorisme, melakukan gerakan penyadaran atas ancaman dan bahaya terorisme di daerah secara berkelanjutan, terukur dan sesuai dengan kearifan lokal, yang menghargai kergaman masyarakat agar dapat mencegah segala bentuk ancaman radikal terorisme di daerah,” ungkap Gubernur.
Gubernur memaprakan, perkembangan paham radikal terorisme menimbulkan keprihatinan semua pihak, bahkan telah menyasar kalangan pelajar di sekolah-sekolah, yang dilakukan oleh kelompok radikal terorisme, melalui media sosial, guru, maupun sistim pembelajaran, baik di dalam maupun luar kelas.
Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk mencegah perkembangan paham radikal terorisme secara dini, melalui lembaga-lembaga pendidikan secara berjenjang, dalam rangka mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, serta peradaban anak bangsa yang modern, terbuka, moderat dan bermartabat, dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Upaya menumbuhkan harmoni kebangsaan ini lanjut Nanlohy membacakan sambutan, tentunya
merupakan internalisasi dari sistim pendidikan nasional sebagaimana amanat Pasal 31 ayat (3) UUD 1945, yaitu untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kegiatan Integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan seluruh anak bangsa, baik siswa, guru dan seluruh pemangku kepentingan, sebagai upaya untuk mencegah berkembangnya paham radikal terorisme di sekolah, yang bermanfaat untuk menumbuhkan harmoni kebangsaan,” paparnya.
“Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Akhirnya dengan memohon perkenan Tuhan Yang Maha Kuasa, saya membuka Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Maluku tahun 2019 dengan resmi,” kunci Nanlohy membuka acara mewakili Gubernur Maluku.
Target Capaian FKPT Maluku Dalam Harmoni
SEBELUMNYA, ketua FKPT Maluku Abdul Rahim Uluputty melaporkan, giat tersebut digelar FKPT dan BMPT RI bidang Agama, Sosial dan Budaya. Giat tersebut akang menekankan integrasi nilai-nilai Agama dan Budaya di Sekolah melalui pendidik atau para guru.
Berlangsungnya agenda Harmoni kebangsaan didasari Keputusan Kepala BNPT Nomor KEP-02/K.BNPT/1/2012 tentang Pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Daerah; selanjutnya Program Kerja Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Tahun Anggaran 2019;
“Peserta kegiatan dari par guru agama di Kota Ambon,” akui dia.
Targetnya, lanjut Uluputty, harmoni kebangsaan dapa memperkuat kapasitas Guru Pendidikan Agama di tingkat SD/MI sederajat dan SMP/MTs sederajat dengan pemahaman Anti Radikal Terorisme beserta cara cara praktis pencegahan penyebaran paham radikal terorisme melalui proses pembelajaran dan penguatan pada pemahaman terhadap nilai-nilai kebudayaan;
Harmoni kebangsaan ini juga untuk membekali para guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang interaktif dan damai.
Output dan Outcome yang ditargetkan FKPT dan BNPT ialah tersampaikannya materi pencegahan radikalisme dan terorisme di kalangan siswa melalui materi agama yang menyejukkan dari para guru kelas TK/PAUD dan guru agama dari tingkatan SD sederajat dan SMP sederajat;
Terhimpunnya saran masukan dari guru kelas TK/PAUD dan guru agama dari tingkatan SD sederajat dan SMP sederajat dalam rangka mereduksi ajaran dan ajakan radikalisme.
“Sementara Outcome, dapat meningkatnya komunikasi yang humanis dan rasa saling percaya antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi ancaman kelompok radikal terorisme sehingga meningkatnya daya tangkal,” pungkas Uluputty.
Untuk diketahui, dalam giat tersebut, selain perwakilan Pemerintah Provinsi Maluku dan kota Ambon, hadir pula perwakilan BNPT RI, Kepala Seksi (Kasi) partisipasi Masyarakat, Letkol Laut, Setyo Pranowo,SH.,MM yang didampingi Atik Tapipin, Nur Fitra, Indra Darmawan dan Fauzan dari BNPT.
Turut hadir dalam giat tersebut perwakilan jajaran anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Maluku, perwakilan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Maluku, perwakilan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku dan Kota Ambon.*** RUL/RISKA