KABARTERKINI.NEWS – Ekspor Maluku bulan September 2019 mencapai 0,78 juta atau terjadi penurunan sekitar 9,50 persen dibandingkan ekspor Agustus 2019.
Hal ini disampaikan kepada Badan Pusat statistik (BPS) Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk dalam rillis BPS Provinsi Maluku, Kamis (1/11).
Hutautuk menambahkan, secara kumulatif nilai ekspor Maluku pada Januari-September 2019 sebesar US$ 9,12 juta atau mengalami penurunan sebesar 68,96 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2018.
“Ekspor Maluku September 2019 berasal dari sektor non migas,” katanya.
Hutauruk mengatakan, negara tujuan ekspor Maluku pada September 2019 antara lain Jepang, Hongkong, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia. Ekspor terbesar menuju Jepang senilai US$ 0,28 juta.
Total nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada September 2019 mencapai US$ 3,33 juta atau meningkat 1.009,54 persen dibanding Agustus 2019.
Secara kumulatif nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Januari sampai dengan September 2019 menca pai US$ 13,73 juta atau menurun 37,87 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.
Hutauruk mengatakan, Impor Maluku bulan September 2019 mencapai US$ 5,11 juta atau menurun sekitar 71,61 persen dibandingkan impor Agustus 2019 (US$ 18,00).
“Secara kumulatif nilai impor Maluku Januari-September 2019 mencapai US$ 165,85 juta atau menurun 60,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018,” pungkasnya .
Menurut Dumang, Selama Januari-September 2019 negara asal impor Maluku adalah Singapura, Korea Selatan dan Malaysia. Impor terbesar berasal dari Singapura dengan nilai US$ 127,64 juta.
Dumang mengungkapkan Komoditi yang diimpor berasal dari sektor migas dan non migas. Komponen migas masih menjadi sektor utama impor Maluku yakni mencapai US$ 145,32 juta
atau sekitar 87,62 persen.
“Jenis komoditi barang non inigas yang diimpor selama Januari s.d. September 2019 yakni Mesin penyembur uap air atau pasir, mesin jet pelempar semacam itu, radiator, pompa cairan, pompa udara, perangkat pembangkit tenaga listrik dan bagiannya,” cetusnya.
Hutauruk melanjutkan, impor pada Januari-September 2019 melalui Pelabuhan Bongkar Pelabuhan Yos Sudarso, Pelabuhan Tulehu, Pelabuhan Saumlaki, Pelabuhan Dobo dan Pelabuhan Namlea. *** RISKA