KABARTERKINI.NEWS – Secara resmi, empat Organisasi Kepemudaan (OKP) yang tergabung dalam Cipayung Plus kota Ambon menyatakan sikap tolak gerakan People Power, Minggu (19/05).
Empat organisasi tersebut diantaranya, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Darma Indonesia (KMHDI).
Pernyataan sikap organisasi kepengurusan tingkat kota tersebut dibacakan secara resmi dalam konfrensi pers di sekretariat GMKI, kelurahan Rumah Tiga, Teluk Ambon.
Pengantar dalam pembukaan konfrensi pers, ketua GMKI kota Ambon, Almindes F Syauta menegaskan, pernyataan sikap oleh gerbongnya merupakan hasil kajian dengan tingkat pencermatan yang tinggi.
“Yang kami lakukan ini hanya semata-mata ingin menjaga keutuhan NKRI terlebih lagi di Maluku dalam bingkai orang basudara,” ungkapnya.
Sementara Sojahri Soemar ketua GMNI Kota Ambon langsung menegaskan, People Power itu sebuah ancaman yang nyata.
Dikatakan, merujuk pada akar katanya people power merupakan kekuatan rakyat yang mana maksudnya adalah dobrakan besar dari rakyat untuk mengawal kepentingan tertentu.
Namun kata dia, kekuatan rakyat yang didengungkan hanya sebatas isu karena tidak mau menerima hasil demokrasi 2019.
“Kami tidak peduli siapa kala siapa menang. Namun yang pasti, keutuhan negara ini yang di nomor satukan. Isu people power hanya dimainkan untuk kepentingan golongan politik. Bukan karena rakyat sebagimana yang didengungkan,” akui dia.
Diakuinya, people power boleh dilakukan ketika negara dalam kondisi genting atau krisis sosial, ekonomi. Bukan untuk kepentingan politik, seperti saat ini.
Senada dengan Ketua GMKI, Pujo Wismono menyatakan, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KHMDI) mengakui, isu people power sama halnya dengan isu intoleransi dan radikalisme.
“Berhembus kuat, membuat heboh seantero warga negara kesatuan RI. Ini jelas jelas ancaman. Jadi kami siap melawan,” tegasnya.
Ketua PMII kota Ambon menutup konfrensi pers yang dihadiri puluhan pengurus dengan menuturkan sejarah people power itu sendiri.
Dikatakan, Indonesia sebelumnya telah melakukan people power yang dikenal dengan reformasi.
Kala itu, kekuatan rakyat karena semata mata karena Indonesia dilanda krisis berkepanjangan. Bukan karena murni urusan politik.
“Kami menilai kekuatan rakyat tahun 2019 adalah untuk kepentingan politik dan golongan. Apalagi pemangku kepentingan ini telah mem-pencundang-i Pemilu 2019 dengan sikap lawan. Tentu ini melawan konstitusi negara. Kami lawan,” pungkasnya.
Berikut Pernyataan Sikap Cipayung Plus Kota Ambon :
- Mengecam setiap individu maupun kelompok yang merencanakan akan melaksanakan tindakan yang ingin memecah bela kesatuan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia (people power).
- Kami menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di negeri pela gandong untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang dibuat oleh segelintir orang maupun kelompok karena nantinya merusak tatanan hidup orang basudara.
- Mendukung penyelenggara pemilu dan instrument pendukung lainnya dalam mensukseskan pemilu 2019.
Untuk diketahui, tiga point pernyataan sikap ditandatangi bersama oleh masih-masing pimpinan empat organisasi.
Konfrensi pers cipayung plus didahului dengan buka puasa bersama pengurus dan kader empat organisasi.**** Rul